Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan bahwa pemerintahnya telah menangkap warga negara Amerika Serikat yang terlibat dalam "kegiatan spionase,”.
Maduro juga mengatakan pada Sabtu (28/1) di masa datang, warga AS yang akan datang ke negaranya harus mengurus visa terlebih dulu.
Berbicara dalam rapat umum, ia mengatakan pemerintahnya akan melarang beberapa pejabat AS memasuki Venezuela sebagai pembalasan atas tindakan serupa oleh pemerintah Presiden Barack Obama terhadap sekelompok pejabat publik Venezuela.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami telah menangkap beberapa warga AS dalam kegiatan menyamar, spionase, mencoba untuk mempengaruhi orang di kota-kota sepanjang pantai Venezuela," katanya, menambahkan warga AS keturunan Latin itu ditangkap di kota perbatasan Tachira.
Seorang juru bicara kedutaan AS di Caracas mengatakan ia tidak dapat berkomentar, mengutip kurangnya komunikasi diplomatik resmi dengan pemerintah Venezuela.
Kepala organisasi Evangelis Venezuela pada Jumat (27/2) mengatakan bahwa sekelompok orang yang terdiri dari empat misionaris telah dipanggil untuk ditanyai setelah berpartisipasi dalam kampanye bantuan medis di kota pesisir Ocumare de la Costa.
Pendeta itu, Abdy Pereira, pada Sabtu mengatakan dalam sebuah wawancara lewat telepon bahwa empat orang itu telah meninggalkan Venezuela menuju Aruba setelah diinterogasi selama beberapa hari mengenai dugaan keterlibatan dalam spionase.
Pereira mengatakan empat orang itu telah tinggal ke Venezuela selama 14 tahun dan membantah mereka terlibat dalam spionase.
Hubungan diplomatik AS dan Venezuela mengalami ketegangan selama lebih daris atu dekade. Maduro baru-baru ini menuduh Washington membantu usaha kudeta, tuduhan yang disebut oleh Gedung Putih menggelikan.
(stu)