Seoul, CNN Indonesia -- Duta Besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan, Mark Lippert, diserang seorang pria dengan pisau buah ketika tengah memberikan pidato pada sebuah pertemuan di Sejong Hall, pusat kota Seoul, Korea Selatan, Rabu (4/3).
Akibat serangan tersebut, pipi sebelah kanan Lippert terluka dan mengucurkan darah. Meskipun demikan, luka tersebut tidak mengancam nyawa.
Departemen Luar Negeri AS mengkonfrimasi bahwa sang duta besar saat ini berada dalam kondisi stabil setelah dilarikan ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengutuk keras serangan ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Marie Harf, dikutip dari Reuters, Rabu (4/3).
Harf menyatakan bahwa saat ini kedutaan besar AS untuk Korsel tengah bekerja sama dengan kepolisian setempat untuk menangani serangan ini.
Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, melaporkan bahwa serangan mendadak tersebut diluncurkan oleh seorang pria berusia 55 tahun bernama Kim.
Ketika Lippert berpidato, Kim datang dari belakang, mendorong Lippert ke atas sebuah meja dan mulai menyerangnya.
Kepada petugas kepolisian setempat, Kim mengaku menentang latihan militer tahunan bersama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, yang dimulai awal pekan ini.
Kim mempunyai sejumlah catatan kriminal. Pada bulan Juli 2010, Kim divonis dua tahun penjara untuk melemparkan sepotong beton pada Duta Besar Jepang untuk Korea Selatan. Namun, hukuman tersebut ditangguhkan.
Saat ini Kim telah diamankan oleh petugas kepolisian untuk penyidikan lebih lanjut.
Dekat dengan ObamaJuru bicara Dewan Keamanan Nasional Bernadette Meehan menyatakan bahwa Presiden AS Barack Obama berharap Lipert dapat segera pulih.
Lippert, 42 tahun, merupakan politisi yang dikenal dekat dengan Obama, bahkan semenjak Obama masih menjadi anggota Senat, pada tahun 2005.
Lippert bekerja sama dengan Obama di Komite Hubungan Luar Negeri di Senat dan ikut berkeliling dunia dengan senator sambil mengumpulkan pengalaman kebijakan luar negeri yang membantu membuka kampanye bagi sang presiden.
Ketika Obama menyatakan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2008, Lippert adalah salah satu politis yang mendukungnya. Lippert juga menjabat sebagai kepala penasihat kebijakan luar negeri untuk kampanye Obama.
"Presiden menyatakan bahwa doa dan pikirannya tertuju pada Duta Besar AS untuk Republik Korea, Mark Lippert, dan istrinya, Robyn, dan berharap dia segera sembuh," kata Meehan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari
CNN.
Pada tahun 2007, Lippert ditempatkan sebagai Letnan Naval Reserve dan dikirim ke Irak untuk bekerja sebagai seorang perwira intelijen bersama dengan Angkatan Laut AS, NavySEAL.
Lippert kembali ke Washington dan menjabat sebagai wakil penasihat keamanan nasional dan kepala staf Dewan Keamanan Nasional di Gedung Putih ketika Obama terpilih menjadi presiden.
Pada bulan Oktober 2009, Lippert ditugaskan ke Afghanistan dan menjabat sebagai perwira intelijen untuk Tim Khusus Pengembangan Kemakmuran, di bawah komando Angkatan Laut Virginia.
"Dia adalah teman dekat, dan saya mengagumi dan menghormati pengabdiannya kepada negara," kata Obama dalam sebuah pernyataan pada saat itu.
Lippert dinominasikan untuk menjadi pejabat kebijakan Asia di Pentagon pada tahun 2011, meskipun dia bentrok dengan mantan penasehat keamanan nasional, pensiunan Jenderal James Jones.
Obama kemudian menominasikan Lippert sebagai duta besar untuk Korea Selatan pada tahun lalu.
(ama)