Anggota DPR: Lee Kuan Yew Sejajar dengan Soekarno
Christie Stefanie | CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2015 10:42 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi I Hanafi Rais menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Perdana Menteri pertama Singapura Lee Kuan Yew.
"Indonesia mengakui kontribusi besar Lee Kuan Yew yang telah turut membangun terwujudnya keamanan dan pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN," ujar Hanafi melalui keterangan tertulis, Senin (23/3).
Alumnus Lee Kuan Yew School of Public Policy ini pun mengatakan Lee merupakan tokoh yang sangat disegani baik di Singapura, bahkan internasional.
Menurutnya, Lee menjadi orang paling berpengaruh di Singapura lantaran ia yang telah memberikan dasar kuat untuk sebuah ekonomi dan masyarakat Singapura di era modern.
"Beliau adalah pemimpin visioner yang berhasil membaca masa depan negaranya dengan melakukan regenerasi kepemimpinan secara tertata. Lee Kuan Yew telah berdiri sejajar dengan Churcill, Nehru dan Soekarno, yang telah membawa persatuan untuk negerinya," kata Hanafi.
Lee meninggal di usianya yang ke-91 pada Senin (23/3) pukul 3.18 waktu setempat di rumah sakit General, Singapura. Sebelumnya, rakyat Singapura ramai menyampaikan ucapan lekas sembuh di pelataran rumah sakit tempat ia dirawat sejak 5 Februari karena pneumonia parah.
Lee menjabat sebagai Perdana Menteri Singapura pada tahun 1959, namun mundur pada 1990. Selama masa kepemimpinannya, Singapura berkembang dari negara dunia ketiga menjadi salah satu negara maju di dunia, meski hanya memiliki penduduk dan sumber daya alam yang sedikit.
Oleh sebab itu, Lee dikenal sebagai peletak dasar yang membangun Singapura hingga maju seperti saat ini. Selama menjabat, Lee menerima berbagai tanda penghargaan seperti "Order of the Companions of Honour" pada 1970, "Knight Grand Cross of the Order of St Michael and St George" pada 1972, "Freedom of the City" di London pada 1982, "Order of the Crown of Johore First Class" pada 1984, dan "Order of the Rising Sun" pada 1967. (stu)
"Indonesia mengakui kontribusi besar Lee Kuan Yew yang telah turut membangun terwujudnya keamanan dan pertumbuhan ekonomi kawasan ASEAN," ujar Hanafi melalui keterangan tertulis, Senin (23/3).
Alumnus Lee Kuan Yew School of Public Policy ini pun mengatakan Lee merupakan tokoh yang sangat disegani baik di Singapura, bahkan internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beliau adalah pemimpin visioner yang berhasil membaca masa depan negaranya dengan melakukan regenerasi kepemimpinan secara tertata. Lee Kuan Yew telah berdiri sejajar dengan Churcill, Nehru dan Soekarno, yang telah membawa persatuan untuk negerinya," kata Hanafi.
Lee meninggal di usianya yang ke-91 pada Senin (23/3) pukul 3.18 waktu setempat di rumah sakit General, Singapura. Sebelumnya, rakyat Singapura ramai menyampaikan ucapan lekas sembuh di pelataran rumah sakit tempat ia dirawat sejak 5 Februari karena pneumonia parah.
Lee menjabat sebagai Perdana Menteri Singapura pada tahun 1959, namun mundur pada 1990. Selama masa kepemimpinannya, Singapura berkembang dari negara dunia ketiga menjadi salah satu negara maju di dunia, meski hanya memiliki penduduk dan sumber daya alam yang sedikit.
Oleh sebab itu, Lee dikenal sebagai peletak dasar yang membangun Singapura hingga maju seperti saat ini. Selama menjabat, Lee menerima berbagai tanda penghargaan seperti "Order of the Companions of Honour" pada 1970, "Knight Grand Cross of the Order of St Michael and St George" pada 1972, "Freedom of the City" di London pada 1982, "Order of the Crown of Johore First Class" pada 1984, dan "Order of the Rising Sun" pada 1967. (stu)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK