Uruguay Stop Suaka untuk Mantan Napi Guantanamo

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 25 Mar 2015 09:50 WIB
Pemerintah Uruguay yang baru memutuskan untuk tidak lagi memberikan suaka kepada mantan narapidana Guantanamo.
Mantan napi tersebut tidak menerima pekerjaan yang ditawarkan dan menghentikan studi bahasa Spanyol mereka. (Getty Images/Joe Raedle)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Uruguay yang baru di bawah Presiden Tabare Vazquez memutuskan untuk tidak lagi memberikan suaka kepada mantan tahanan penjara khusus teroris, Teluk Guantanamo, Kuba.

Desember lalu, Uruguay memberikan perlindungan kepada enam warga Arab yang telah ditahan di Guantanamo selama 12 tahun yang tak pernah menjalani proses peradilan.

Pengiriman mantan napi Guantanamo ke Uruguay dan sejumlah negara lainnya merupakan bagian dari rencana Amerika Serikat untuk menutup penjara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun setelah beberapa bulan menetap di Uruguay, para mantan napi Guantanamo tersebut gagal beradaptasi dengan kehidupan baru mereka di negara Amerika Latin ini.

Mantan napi tersebut tidak menerima pekerjaan yang ditawarkan dan menghentikan studi bahasa Spanyol mereka.

"Orang-orang ini sudah hancur," kata Jose Mujica pada akhir Februari lalu. "Mereka bisa berada di sini selama dua tahun dan mereka tidak akan mengerti apapun, karena meskipun anda ingin mengajar mereka bahasa Spanyol, mereka tidak memiliki kekuatan batin dan keinginan untuk melanjutkan kehidupan mereka. Mereka telah berubah menjadi setengah sayuran.”

Jajak pendapat menunjukkan bahwa sebagian besar rakyat Uruguay menolak keputusan yang diambil oleh mantan presiden Jose Mujica.

Dalam wawancara Mujica dengan Reuters pada akhir Februari lalu, mantan napi Guantanamo tersebut ditempatkan di sebuah properti tua di pusat ibu kota Montevideo. Mereka belum juga bekerja dan merindukan dapat berkumpul dengan keluarga mereka di tengah perjuangan adaptasi dengan kehidupan mereka yang baru di pengasingan. 

Menteri Luar Negeri Uruguay, Rodolfo Nin Novoa juga menyatakan Uruguay akan berhenti menampung pengungsi dari Suriah, paling tidak "sampai akhir tahun ini".

"Uruguay telah menghadapi masalah terkait budaya dan infrastruktur dengan keluarga pengungsi Suriah," kata Novoa, dikutip dari RT News, Senin (23/3). 

Media setempat melaporkan bahwa sejumlah insiden kekerasan dalam rumah tangga diduga melibatkan pengungsi Suriah. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER