Jakarta, CNN Indonesia -- Peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) akan dihelat di Jakarta dan Bandung mulai Ahad esok, 19 April hingga 24 April 2015. Sejumlah hotel yang menjadi tempat menginap resmi para kepala negara dan delegasi peserta KAA telah bersiap menyambut tamu negara tersebut.
Salah satu hal yang diminta oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata, kepada sejumlah official hotel KAA yaitu penyediaan produk jamu di seluruh kamar hotel yang ditempati para kepala negara maupun delegasi. Direktur Marketing dan Komunikasi Hotel Gran Melia Ratna Sjamsiar Idris kepada CNN Indonesia mengatakan, hotelnya menjadi salah satu hotel berbintang lima yang ditunjuk menjadi official hotel bagi para kepala negara dan delegasi.
"Kami sudah bekerja sama dengan Mustika Ratu untuk menyiapkan produk jamu. Jamu ini disediakan hanya untuk kepala negara dan para delegasi," kata Ratna, Jumat (17/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ratna, permintaan untuk menyediakan produk jamu disampaikan oleh Kementerian Pariwisata saat breifing dengan seluruh official hotel yang ditunjuk. Tujuan penyediaan produk jamu di kamar para tamu resmi negara yaitu untuk mempromosikan warisan tradisional Indonesia kepada masyarakat internasional.
"Produk jamu yang disediakan adalah yang mudah dinikmati oleh mereka yang enggak biasa minum jamu seperti kunyit asam dan beras kencur," tutur Ratna.
Namun, Ratna menolak menjelaskan siapa saja kepala negara dan delegasi yang akan menginap di hotelnya. "Confidential karena terkait keamanan. Enggak bisa kami sampaikan," ujarnya.
Diketahui, dari 109 undangan baru sekitar 34 pemimpin negara yang telah mengonfirmasi kehadiran mereka dalam peringatan 60 tahun KAA. Kepala negara tersebut di antaranya Republik Rakyat Tiongkok, Iran, Afrika Selatan, Malaysia, Mesir, Pakistan, Palestina, Singapura, dan Thailand. Sejumlah negara lainnya mengirimkan wakil presiden yaitu Filipina, Aljazair, dan Liberia.
"Bersama produk jamu itu juga kami jelaskan kegunaan dan manfaat produk yang disediakan. Ini bagian dari pelayanan tambahan," tutur Ratna.
Menurut Ratna, selain penyediaan produk jamu, tidak ada fasilitas lain yang membedakan para kepala negara dan delegasi KAA tersebut dengan tamu umum yang menginap di Gran Melia. Hal yang membedakan hanya soal pengamanan yang harus dikoordinasikan dengan official security bagi setiap kepala negara dan delegasi dari masing-masing negara.
"Kami mengikuti protokoler yang mereka sediakan. Koordinasi juga dilakukan antara pengamanan kami dengan pihak terkait seperti kepolisian," katanya.
Berdasarkan informasi, selain Gran Melia, hotel berbintang lima lainnya yang menjadi official hotel tempat delegasi menginap yaitu Hotel Indonesia Kempinski Jakarta, Hotel Grand Hyatt Jakarta, Hotel Sultan, dan Hotel JW Marriott Jakarta.
Selain 34 kepala negara dan beberapa wakil kepala negara yang dipastikan hadir, 18 negara di antaranya meminta pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo. Sedangkan sebanyak 1.870 delegasi setiap negara juga dipastikan bakal mengikuti rangkaian agenda dalam KAA. Akan hadir pula 10 negara peninjau, yaitu Australia, Belgia, Kuba, Selandia Baru, Meksiko, Norwegia, Swedia, Swiss, Amerika Serikat, dan Venezuela.
(rdk)