Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah bom bunuh diri di sekitar sebuah bank di Jalalabad, Afghanistan, menewaskan 33 orang dan melukai sedikitnya 100 orang, Sabtu (18/4). Bank tersebut digunakan pekerja untuk mengambil gaji.
"Ini adalah serangan bunuh diri. Tapi sekarang masih terlalu dini untuk menyimpulkan jenis bom apa yang digunakan," kata Kepala Kepolisian Fazel Ahmad Sherzad dalam konferensi pers.
Dia belum bisa menyimpulkan apakah bom yang digunakan dalam serangan bunuh diri dikenakan di tubuh pelaku atau disimpan dalam mobil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Seherzad, saat ini pihaknya juga tengah melakukan investigasi untuk mengetahui apakah terjadi ledakan kedua saat orang-orang mendatangi tempat kejadian untuk menolong para korban.
Sementara itu, pemberontak Taliban mengaku tidak bertanggung jawab atas serangan tersebut. "Itu tindakan keji, kami mengutuknya," kata Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada Reuters.
Sebelumnya, Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan yang dilakukan bertepatan dengan ditariknya pasukan asing dari negara tersebut.
Ini adalah pertama kalinya pasukan Afghanistan bertempur hanya dengan sedikit bantuan dari NATO sejak gerakan garis keras Taliban ditumbangkan pada 2001.
NATO, yang sempat menempatkan 130 ribu pasukan di Afghanistan, kini hanya meninggalkan sebagian. Pasukan sisanya itu pun hanya berfokus pada pelatihan dan operasi khusus.
(obs)