Jakarta, CNN Indonesia -- Norwegia kembali terpilih menjadi negara terbaik di seluruh dunia untuk menjadi seorang ibu berdasarkan penelitian lembaga Save the Children. Sementara itu Indonesia berada di posisi 112 dari 179 negara yang diteliti.
Ini adalah kali kedua berturut-turut Norwegia menjadi negara terbaik bagi ibu versi Save the Children. Ranking paling bontot berturut-turut kembali ditempati oleh Somalia.
Ada lima indikator dalam laporan Indeks Ibu 2015 ini, di antaranya adalah angka kematian ibu, angka kematian bayi di bawah lima tahun, status pendidikan yang diukur berdasarkan jenjang pendidikan formal anak, status ekonomi dihitung berdasarkan pendapatan nasional per kapita negara dan status politik, ditentukan dari partisipasi wanita dalam pemerintahan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Negara yang menempati posisi lima besar semuanya dari Eropa, yaitu Norwegia, Finlandia, Islandia, Denmark dan Swedia. Amerika Serikat menempati posisi ke-33. Wakil dari Asia yang menempati posisi teratas adalah Singapura di ranking 14.
Sementara lima terbawah adalah negara-negara Afrika, yaitu Somalia, Republik Demokratik Kongo, Republik Afrika Tengah, Mali dan Niger.
Indonesia menempati posisi 112, naik satu peringkat dari tahun sebelumnya. Catatan Save the Children menunjukkan 1 dari 220 wanita di Indonesia mengalami kematian saat melahirkan, angka kematian anak usia lima tahun 29,3 per 1.000 kelahiran.
Angka kematian ibu saat melahirkan di Norwegia adalah 1 dari 15 ribu. Angka ini sangat kontras jika dibandingkan Somalia dengan angka kematian ibu 1 dari 18.
Hampir semua anak di Norwegia menikmati sarana kesehatan dan pendidikan yang memadai. Namun tidak demikian dengan Somalia. Sembilan dari 10 ibu di Somalia berpotensi kehilangan anak mereka di bawah usia lima tahun. Sementara hanya 1 dari 188 ibu di Norwegia yang mengalami hal yang sama.
Save the Children mencatat, lebih dari setengah populasi dunia kini tinggal di perkotaan. Namun kesenjangan antara warga miskin dan kaya di perkotaan juga sangat kentara.
Contohnya di Ward 8, wilayah miskin di Washington, D.C., Amerika Serikat. Angka bayi yang meninggal sebelum usia satu tahun di Ward 8 lebih besar 10 kali lipat dibanding Ward 3, wilayah permukiman kaya di kota itu.
Save the Children yang berupaya meningkatkan kehidupan anak di seluruh dunia, termasuk nutrisi, sanitasi, kesehatan dan pendidikan meyakini bahwa hak-hak anak sama di seluruh bagian dunia, baik di negara maju maupun miskin.
"Save the Children percaya bahwa ibu di Somalia, atau ibu di Amerika, layak mendapatkan kesempatan yang sama untuk hidup seperti ibu di Norwegia," kata Carolyn Miles, presiden dan CEO Save the Children, dikutip dari CNN.
(stu)