Keluarga Pejabat di Shanghai Dilarang Berbisnis

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2015 13:54 WIB
Untuk mencegah korupsi, keluarga para pejabat negara di Kota Shanghai dilarang mendirikan perusahaan atau menjabat di posisi tinggi.
Untuk mencegah korupsi, keluarga para pejabat negara di Kota Shanghai dilarang mendirikan perusahaan atau menjabat di posisi tinggi. (Ilustrasi/Getty Images)
Shanghai, CNN Indonesia -- Pemerintah kota Shanghai di Tiongkok mengeluarkan peraturan baru yang melarang keluarga pejabat tinggi untuk memiliki perusahaan atau berbisnis.

Diberitakan Reuters yang mengutip kantor berita Tiongkok, Senin (4/5), langkah pemerintah Shanghai ini telah mendapatkan restu dari Presiden Xi Jinping pada Maret lalu. Xi memang gencar memberantas korupsi sejak menjabat dua tahun lalu.

Peraturan ini berlaku untuk para pejabat tinggi pemerintah, mulai dari wakil direktur biro, baik di Partai Komunis atau di pemerintahan, pengadilan, parlemen dan petinggi perusahaan milik negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kau tidak bisa membuat kue dan memakannya juga. Jika kau memilih menjadi pejabat, kau tidak bisa menjalankan bisnis dan mencari kekayaan," ujar ketua Partai Komunis Shanghai.

Dalam peraturan baru ini, pasangan atau anak pejabat tinggi di Shanghai tidak bisa mendaftarkan perusahaan pribadi atau patungan mereka, berinvestasi di perusahaan yang tidak terdaftar atau mendaftarkan perusahaan di negara lain lalu menjalankan usaha di Tiongkok.

Pasangan atau anak pejabat tinggi di Shanghai juga dilarang memegang posisi tinggi atau senior di perusahaan swasta dan perusahaan modal asing.

Anak-anak mereka boleh saja berbisnis, tapi tidak di sektor yang dijalankan pemerintah. Selain itu, pejabat harus melaporkan aktivitas bisnis keluarganya secara berkala, jika tidak akan dihukum.

Sebelumnya, pada 23 April, Shanghai mengeluarkan peraturan yang melarang pasangan atau anak dari jaksa dan hakim bekerja sebagai pengacara atau pegawai di sektor yang terkait dengan pengadilan.

Sejak diangkat presiden Tiongkok pada 2012, Xi berkomitmen memberantas praktik korupsi di pemerintahannya. Tercatat, beberapa pejabat tinggi Tiongkok dicokok dan diadili akibat korupsi.

Dalam pidato pertamanya, Xi mengatakan akan menangkapi para pelaku korupsi mulai dari "macan hingga lalat", pejabat rendah dan tinggi. Selain itu, dia juga menghapuskan berbagai keistimewaan bagi petinggi negara, seperti makanan dan akomodasi mewah saat kunjungan kerja. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER