Tim Pencari MH370 Temukan Puing Kapal Karam Abad 19

Amanda Puspita Sari/CNN | CNN Indonesia
Jumat, 15 Mei 2015 10:08 WIB
Tim pencarian pesawat Malaysian Airlines MH370 menemukan reruntuhan kapal yang karam ketika tengah menyisir Samudera Hindia pada Kamis (14/5).
Pejabat Australia mengatakan sebelumnya bahwa pencarian di lokasi yang diyakini menjadi tempat jatuhnya pesawat MH370 diharapkan akan selesai bulan ini. (Ilustrasi/Dok.Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim pencarian pesawat Malaysian Airlines MH 370 yang hilang sejak Maret 2014 menemukan reruntuhan kapal yang karam ketika tengah menyisir Samudera Hindia pada Kamis (14/5).

Temuan yang mengejutkan ini menunjukkan puing kapal yang karam yang diperkirakan dari abad ke-19, terlihat dari drone bawah laut yang diluncurkan tim pencari.

Menurut pihak berwenang Australia, dikutip dari CNN, kapal pencari Fugro Equator yang digunakan tim pencari mendeteksi sebuah "bentuk reruntuhan kapal" dari lokasi dekat karamnya kapal. Sehingga tim pencari memutuskan untuk menyelidiki temuan ini lebih lanjut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari gambar yang didapat, terlihat jangkar kapal yang karam bersama dengan reruntuhan badan kapal lainnya, yang berada di kedalaman 3,900 meter di bawah permukaan laut.

"Kami sangat berhati-hati soal ini," kata Direktur Operasional Pencarian MH370 dari Biro Keselamatan Transportasi Australia, Peter Foley.

"Ada beberapa karakteristik yang membuat objek tersebut yang dapat diperkirakan bukan merupakan puing MH370, namun hal ini menarik perhatian karena objek itu memberikan terlihat berkilau di bawah laut yang gelap," kata Foley melanjutkan.

Kurator Museum Maritim Australia Barat, Michael McCarthy menyatakan bahwa terdapat ratusan kapal yang tenggelam berabad-abad yang lalu di wilayah tersebut. Hal ini menyebabkan temuan tersebut sulit diidentifikasi.

"Yang kita tahu saat ini adalah bahwa puing tersebut berasal dari kapal yang terbuat dari besi dengan lambung kapal dari kayu, dan dibangun dengan gaya Eropa," katanya.

"Ratusan kapal karam di samudera itu dari waktu ke waktu, karena badai dan bencana alam lainnya," kata McCarthy melanjutkan.

Sementara, Foley menyatakan kecewa bahwa data sonar tidak menunjukkan hasil yang positif terkait pencarian pesawat MH370. Foley menyatakan akan terus melanjutkan pencarian.

Saat ini, tim kapal Fugro telah berpindah lokasi untuk melanjutkan pencarian. Temuan berupa puing kapal karam tersebut akan diberikan kepada pakar arkeologi kelautan untuk diteliti lebih lanjut.

Pejabat Australia mengatakan sebelumnya bahwa pencarian di lokasi yang diyakini menjadi tempat jatuhnya pesawat MH370 diharapkan akan selesai bulan ini.

Pemerintah Malaysia, Australia dan Tiongkok mengumumkan pada pekan lalu bahwa jika tidak ada jejak yang ditemukan di daerah seluas 60 ribu bkilometer persegi, pencarian akan diperluas untuk mencakup zona baru dengan ukuran yang sama. (yns/yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER