Berhemat, Rusia Pekerjakan Napi untuk Piala Dunia 2018

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Selasa, 26 Mei 2015 10:54 WIB
Rusia mempertimbangkan mempekerjakan para narapidana untuk Piala Dunia 2018, demi menghemat anggaran negara.
Rusia mempertimbangkan mempekerjakan para narapidana untuk Piala Dunia 2018, demi menghemat anggaran negara. (Reuters/Maxim Shemetov)
Moskow, CNN Indonesia -- Pemerintah Rusia akan mempekerjakan para narapidana untuk berbagai proyek pada Piala Dunia 2018 mendatang. Langkah ini dianggap sebagai cara yang tepat untuk berhemat di tengah nilai tukar rubel yang anjlok.

Diberitakan NBC, Senin (25/5), strategi ini atas usulan dari Alexander Khinshtein, anggota parlemen dari partai berkuasa, Partai Rusia Bersatu. Khinshtein mengatakan, para napi bisa dipekerjakan di berbagai pabrik agar Rusia bisa memproduksi sendiri kebutuhan Piala Dunia dan tidak mengimpornya.

"Ini akan membantu kami menyediakan bahan-bahan dengan harga murah, lebih murah dari pada yang ada di pasar. Selain itu, cara ini akan memberikan para tahanan pekerjaan, dan ini sangat positif," ujar Khinshtein.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencana ini masih akan digodok dengan pihak pengelola lembaga pemasyarakatan Rusia untuk kemudian diajukan ke parlemen secepatnya.

Jika disetujui, berarti menjelang Piala Dunia para tahanan akan dipekerjakan setiap hari. Khinshtein mengatakan, para tahanan nanti akan menerima gaji, kemungkinan sebesar 15 ribu rubel, atau setara Rp3,9 juta per bulan.

Namun tidak ada rencana untuk mempekerjakan para tahanan di sektor konstruksi stadion sepakbola.

Rusia sebelumnya dikritik atas kerja paksa dengan upah minim terhadap para tahanan. Tahun 2013, anggota band Pussy Riot, Nadezhda Tolokonnikova, melakukan mogok makan di penjara untuk memprotes kondisi kerja yang buruk di tempat itu.

Selain itu, masalah tenaga kerja untuk Piala Dunia adalah isu panas. FIFA tengah ditekan untuk memperhatikan kesejahteraan pekerja menyusul tingginya angka kematian pekerja migran dalam proyek Piala Dunia Qatar tahun 2022.

Juru bicara FIFA Delia Fischer mengaku belum mengetahui ihwal rencana Rusia tersebut.

Opsi penggunaan tahanan untuk Piala Dunia dirasa sangat efektif menyusul buruknya perekonomian Rusia, terutama akibat penurunan nilai mata uang rubel. Rusia sendiri telah menganggarkan 637,6 miliar rubel untuk Piala Dunia 2018. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER