AS Berterima Kasih pada Nelayan Aceh yang Selamatkan Rohingya

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 03 Jun 2015 13:27 WIB
Pemerintah AS berkomitmen membantu pengungsi Rohingya, salah satunya dengan menyumbang US$3 juta pada IOM.
Pemerintah AS berkomitmen membantu pengungsi Rohingya, salah satunya dengan menyumbang US$3 juta pada IOM. (Reuters/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Amerika Serikat berterima kasih atas jasa-jasa nelayan dan pemerintah Aceh yang menyelamatkan dan menampung para pengungsi Rohingya dan Bangladesh.

Hal ini disampaikan oleh Asisten Menteri Luar Negeri Bidang Kependudukan, Pengungsi dan Migrasi Amerika Serikat Anne Richard dalam kunjungannya ke penampungan Rohingya di Kuala Cangkoi, Aceh, Selasa (2/6).

"Saya ingin mengucapkan terima kasih khususnya kepada para nelayan setempat yang telah memainkan peran yang penting dan langsung dalam menyelamatkan para imigran yang dalam beberapa kasus telah berada di tengah lautan selama berbulan-bulan," ujar Richard dalam pernyataannya yang diterima CNN Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut catatan UNHCR, saat ini ada 1.974 pengungsi asal Rohingya dan Bangladesh yang ditampung di Aceh. Mereka diselamatkan nelayan Aceh dari kapal nelayan yang terkatung di lautan selama berbulan-bulan, dalam keadaan dehidrasi dan kelaparan.

Pemerintah Amerika Serikat, kata Richard, berkonsultasi dengan pemerintah-pemerintah di kawasan terkait kebutuhan mereka dan cara-cara terbaik yang dapat lakukan dalam memberikan bantuan kemanusiaan bagi para imigran yang rentan.

Dalam pertemuan khusus di Bangkok pekan lalu, AS berkomitmen memberikan sumbangan senilai US$3 juta kepada Organisasi Migrasi Internasional, IOM, guna mendukung usaha mengatasi krisis pengungsi di wilayah perairan.

"Bantuan bagi para imigran yang rentan ini melengkapi bantuan kemanusiaan senilai hampir US$109 juta dari Pemerintah AS untuk masyarakat Burma yang rentan, termasuk Rohingya di Burma dan kawasan ini sejak tahun anggaran 2014," kata Richard menggunakan nama lain dari Myanmar.

Seperti negara lainnya dalam pertemuan pekan lalu di Bangkok, AS mendesak Myanmar untuk mengatasi masalah Rohingya, salah satunya dengan memberikan mereka kewarganegaraan.

"Rohingya harus diperlakukan sebagai rakyat Burma. Mereka harus memiliki kartu identitas dan paspor yang menunjukkan sama seperti rakyat Burma lainnya," tegas Richard dalam pertemuan di Jakarta, dikutip Reuters. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER