Accra, CNN Indonesia -- Sedikitnya 96 orang tewas dalam ledakan pom bensin di kota Accra, Ghana, pada Kamis (4/6). Kebanyakan korban adalah warga yang tengah mengungsi akibat banjir yang mendera ibukota Ghana tersebut.
Diberitakan Reuters, ledakan disebabkan oleh bocoran bensin yang tersulut api. Presiden Ghana John Mahama mengatakan bahwa insiden ini ditambah dengan banjir serta hujan lebat telah menewaskan total 150 orang. Ledakan pom bensin tersebut juga menghancurkan gedung-gedung di sebelahnya.
Seorang wanita mengatakan, awalnya dia dan keluarganya mengungsi ke pom bensin tersebut, namun karena mencium bau bensin mereka pindah ke penampungan di samping bank.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksi mata mengatakan, bensin yang tercecer tersulut api saat petugas menyalakan generator karena listrik mati. Awalnya warga yang mengungsi bersorak girang karena listrik menyala, namun berubah panik saat melihat api menjalar dari bensin ke pos pengisian.
"Kami mendengar letupan, lalu api menjalar. Semua orang berlari. Kami melindungi diri kami sendiri. Semua orang di pom bensin itu meninggal," kata seorang warga Comfort Arhin.
Juru bicara pemadam kebakaran Prince Billy Anaglate mengatakan bahwa kondisi korban tewas sangat parah sehingga sulit dikenali. "Itu adalah ledakan yang penuh dengan api. Warga tidak sempat meloloskan diri," kata Anaglate.
Ini adalah bencana terparah yang terjadi di Ghana dalam satu dekade terakhir. Sebelumnya pada 2001, sebanyak 120 orang meninggal akibat terinjak pada sebuah pertandingan sepakbola.
Pemerintahan Mahama mengumumkan masa berkabung tiga hari dan menyiapkan dana 50 juta cedis atau lebih dari Rp159 miliar untuk biaya pemulihan.
Ghana adalah salah satu negara dengan demokrasi paling stabil di Afrika dan menjadi negara dengan perekonomian paling maju di kawasan berkat ekspor emas, kakao dan minyak.
Namun sejak 2013, ekonomi Ghana menurun akibat rendahnya harga komoditas ditambah krisis fiskal.
(den)