Washington, CNN Indonesia -- Sementara aliran pengungsi dari Suriah menjadi krisis terbesar di dunia, Amerika Serikat dikritik oleh kelompok bantuan dan sejumlah politisi Partai Demokrat karena hanya menerima sejumlah kecil pengungsi asal negara itu.
Data Departemen Luar Negeri menyebutkan, sejak Oktober kurang dari 800 pengungsi Suriah yang diizinkan masuk ke wilayah AS, jumlah ini hanya sebagian kecil dari hampir empat juta warga yang terusir dari negara Timur Tengah yang dilanda perang itu.
Laporan tahunan Komisi Tinggi Pengungsi PBB, UNHCR, yang diterbitkan Kamis (18/6) menemukan bahwa masalah pengungsi Suriah untuk pertama kali menjadi lebih besar daripada masalah pengungsi di Afghanistan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan jumlah pengungsi Suriah yang diterima AS dalam delapan bulan terakhir jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya sejak krisis Suriah pecah pada 2011. Secara keseluruhan, pada 2014, hanya 249 pengungsi Suriah yang diizinkan ke AS.
Pejabat yang tidak mau disebutkan namanya ini mengatakan pemeriksaan keamanan yang panjang dan teliti diterapkan terhadap para pengungsi dari Suriah. Langkah itu berarti waktu tunggu rata-rata para pengungsi berkisar antara 18 bulan dan dua tahun.
Senator Dianne Feinstein dari Partai Demokrat dan berada di Komite Intelijen Senat, bergabung dengan 14 senator lain yang menandatangani surat kepada Presiden Obama agar lebih banyak pengungsi Suriah yang diizinkan masuk AS.
David Miliband, presiden Komite Penyelamatan Internasional, mengatakan 99 persen masalah pengungsi Suriah ini ditanggung oleh negara-negara tetangga seperti Turki, Lebanon dan Yordania, meski mereka dibantu oleh AS dalam pendanaan.
“Kami yakin pemeriksaan keamanan bisa dilakukan lebih cepat agar bisa mengurangi penderitaan para pengungsi yang tidak jelas masa depannya itu, dan kedua untuk memperihatkan solidaritas kepada negara-negara tetangga (Suriah),” kata Miliband.
Larry Yungk, pejabat pemukiman kembali UNHCR, mengatakan jumlah pengungsi yang diterima AS diperkirakan akan bertambah di paruh kedua tahun ini.
Langkah-langkah pencegahan di bidang keamanan yang teliti, seperti penyelidikan terhadap identitas yang bisa memakan waktu lama, akan terus dilaksanakan oleh AS.
Suriah adalah pusat militan ISIS yang kini telah berhasil merebut sebagian besar wilayah negara itu, dan membunuh sejumlah warga AS dan negara Barat lain, serta mendesak pengikutnya melakukan serangan di dalam wilayah AS.
Anggota DPR dari Partai Republik Michael McCaul yang juga ketua Komite Keamanan Dalam Negeri DPR, mengemukakan kekhawatiran terkait pemberian izin pada pengungsi asal Suriah ini.
“Ada risiko besar bahwa individu yang memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok teroris akan mencoba memanfaatkan program pemukiman kembali pengungsi agar bisa masuk ke negara ini,” ujarnya dalam surat yang dikirim ke Presiden Obama minggu lalu.
(yns)