Moonshine, Minuman Keras Pencabut Ratusan Nyawa di India

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Rabu, 24 Jun 2015 03:58 WIB
sebanyak 102 orang di kawasan kumuh Mumbai, India tewas dan 46 orang lainnya kritis setelah menenggak minuman keras (moonshine) oplosan.
Petugas menuang minuman keras jenis Cap Tikus ke lubang pemusnahan di Polres Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (23/12).(Antara Foto/Basri Marzuki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satyavel Nagan Kawander (35 tahun) pulang tanpa nyawa ke kediamannya di kawasan kumum Laxmi Nagar, Mumbai, India pada Senin (22/6). Kepulangannya disambut histeris sekitar 200 orang yang berkerumun di sekitar rumahnya.

Kawander adalah buruh harian yang meregang nyawa setelah menenggak minuman keras oplosan (moonshine) ilegal. Ia meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang masih kecil-kecil.

Tak jauh dari kediaman Kawander, duka juga menyelimuti seorang anak muda yang kehilangan ayahnya, juga karena keracunan Moonshine. Sebagai bentuk bela sungkawa, sang pemuda mencukur habis rambutnya mengikuti tradisi Hindu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti halnya Kawander, banyak pria di kawasan pemukiman miskin nan kumuh di Mumbai yang bekerja sebagai buruh serabutan, seperti membersihkan selokan atau memisahkan sampah. Buruh semacam ini hanya dibayar 50-100 rupee per hari atau sekitar US$0,78- US$1,57.

Menenggak minuman keras menjadi kebiasaan yang lazim dilakukan mereka untuk mengatasi tekanan pekerjaan, yang saban hari berurusan dengan sampah atau kotoran manusia.

"Mereka harus minum untuk menyingkirkan bau, untuk mematikan indera mereka," ujar Uma Chandra Harijan, seolah membenarkan prilaku suaminya, pekerja kebersihan selokan yang setiap malam mengonsumsi Moonshine.

Harijan adalah ibu dua orang anak yang juga baru saja ditinggal ayah, yang meninggal karena keracunan Moonshine.

[Gambas:Video CNN]

Jyoti Sangar Sankate juga punya kisah duka yang hampir sama. Suaminya pulang ke rumah dengan tubuh gemetar, pandangan kabur, dan dalam keadaan muntah-muntah.Lelaki yang dikenalnya sebagai peminum alkohol bertahun-tahun itu akhirnya ambruk dan meninggal dunia pada hari yang sama.

" Saya tidak tahu apa yang terjadi saat ini," ratapnya sedih.

Kepada CNN, penduduk setempat menunjukkan dua rumah di daerah kumuh Laxmi Nagar sebagai pusat pengoplos minuman keras. Kondisi kedua rumah itu saat ini sepi dan tak lagi beroperasi sejak ditutup pada Senin lalu.

Keracunan Massal

Kepolisian India melaporkan sebanyak 102 orang di kawasan kumuh Mumbai, India tewas setelah menenggak minuman keras (moonshine) oplosan. Minuman ilegal ini juga menyebabkan 46 penduduk setempat kritis dan harus dilarikan ke rumah sakit.

Seperti dikutip CNN, pihak berwenang menyatakan empat lelaki dan dua perempuan telah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian massal ini. Mereka dituduh melakukan pembunuhan, meracuni dan melakukan persekongkolan kejahatan.

Tak hanya itu, delapan polisi lokal juga diskorsing atas kelalainnya, sedangkan barang bukti minuman keras oplosan tengah diuji di laboratorium.

Insiden itu terjadi di Laxmi Nagar, daerah kumuh di Mumbai, yang merupakan ibukota finansial India.

[Gambas:Video CNN]

Moonshine, minuman keras mengandung metanol, biasanya diracik di desa-desa sebelum diselundupkan ke kota. Harga jualnya cukup murah, yakni 10 sen per gelas atau sepertiga dari harga minuman keras legal.

Sebelumnya, lebih dari 160 orang meninggal akibat minum minuman keras di Bengal Barat pada 2011. Sementara pada Januari lalu, sedikitnya 25 orang tewas dan 125 lainnya dirawat di rumah sakit setelah menenggak moonshine ilegal di Uttar Pradesh. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER