Lebih dari 90% Narkotika di China Berasal Dari Segitiga Emas

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 24 Jun 2015 23:19 WIB
Laporan dari pihak berwenang China mengungkap bahwa mayoritas narkoba yang beredar di negara itu berasal dari segitiga emas.
(Ilustrasi/Dok. Wikipedia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah laporen kabinet China mengungkapkan bahwa lebih dari 90 persen obat-obatan terlarang yang masuk ke negeri itu berasal dari wilayah Segitiga Emas, yang menjadi bagian dari Laos, Myanmar, dan Thailand, meski kerja sama lintas batas sudah dilakukan.

Pada 2014, pihak bewening China berhasil menyita 9.3 ton Heroin dan 11.4 ton metamfetamin, sebagian besar berasal dari Segitiga Emas. Meski begitu, terdapat pula heroin yang berasal dari Sabit Emas (Golden Crescent) yang terletak di Afghanistan, walau jumlahnya tak terlalu mengkhawatirkan.

Potensi produk heroin di Afghanistan diperkirakan mencapai 670 ton, membuat Afghanistan menjadi negara penghasil heroin terbesar di dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Heroin asal Afghanistan yang dikirim ke China membuat setidaknya 1,4 persen kasus overdosis selama tahun 2014, di lebih dari 10 provinsi.

Kokain dari Amerika Selatan juga masuk ke China, dan disinyalir sudah masuk ke-12 provinsi di China.

Satu dari 100 orang di China Menggunakan Narkoba

Kementerian Keamanan Publik China, pada Rabu (24/6), mengatakan bahwa China memiliki 2,95 juta pecandu narkoba yang terdaftar pada akhir 2014, namun diyakini jumlah sebenarnya lebih dari 14 juta.

"Itu artinya satu dari seratus orang di China mungkin telah menggunakan narkoba," kata Asisten Menteri Keamanan Publik, Liu Yuejin.

Walaupun sebagian besar penyebaran heroin di China telah diatasi, jumlah dari pengguna narkoba telah meningkat tajam menjadi 1,46 juta, 6 kali lipat dari tahun 2008.

Diantara 480 ribu pengguna narkoba yang baru diidentifikasi pada 2014, 29 ribu diantaranya berada dibawah usia 18 tahun dan sekitar tiga perempatnya berada di bawah usia 35 tahun.

Di masa lalu, pengguna narkoba sebagian besar adalah pengangguran, petani, pemilik usaha swasta dan pekerja imigran. Sekarang hal itu sudah berubah, sejumlah karyawan lembaga publik, pekerja lepas dan pekerja sektor hiburan juga memakai narkoba.

Menurut data yang dirilis oleh Pemantauan Penyalahgunaan Obat Nasional China, penyalahgunaan obat terlarang saat ini membahayakan masyarakat; sekitar 49 ribu pengguna narkoba yang terdaftar di China meninggal pada 2014.

HIV telah menginfeksi 3,5 persen pengguna heroin dan 1,4 persen dari pengguna obat sintetis.

"Kasus bunuh diri, melukai diri sendiri, serangan terhadap polisi dan kejahatan kekerasan yang disebabkan oleh pengguna narkoba juga meningkat dari waktu ke waktu," ujar Liu.

Penangkapan besar-besaran

China menangkap 169 ribu tersangka kejahatan narkoba tahun lalu, 60 persen diantaranya berumur dibawah 35 tahun, dan 90 persen lainnya gagal menyelesaikan sekolah menengah.

Situasi obat terlarang di China semakin parah, penyelundupan narkoba merajalela dan lebih terorganisir serta profesional.

Para tersangka berasal dari berbagai kelompok sosial, termasuk buruh, petani, mahasiswa dan pemilik usaha swasta. Namun, hampir 70 persen diantara mereka adalah pengangguran dan berasal dari daerah tertinggal. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER