Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Pendidikan PBB UNESCO pada Senin (29/6) mengatakan 34 juta anak-anak yang putus sekolah di negara-negara konflik memerlukan US$2,3 triliun agar bisa kembali ke bangku sekolah. Jumlah tersebut 10 kali lipat lebih tinggi dari jumlah bantuan yang sekarang mereka terima.
"Kembali ke sekolah adalah sebuah harapan bagi banyak anak dan pemuda di negara-negara yang sedang dilanda krisis," kata Irina Bokova, Direktur Jenderal UNESCO. "Pendidikan harus dilihat sebagai tanggung jawab pertama ketika krisis menimpa.”
Pada 2011, target UNESCO ialah mengalokasikan empat persen dari bantuan kemanusiaan ke sektor pendidikan, namun tahun lalu hanya dua persen yang diterima.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target sekarang terkait bantuan pendidikan sangat tidak cukup dan hal tersebut mengalihkan perhatian dari kebutuhan anak-anak dan remaja yang sebenarnya,” ujar Direktur Laporan Monitor Global UNESCO, Aaron Benavot.
Anak-anak dan remaja, terutama perempuan, jauh lebih mungkin untuk putus sekolah daripada rekan sebaya mereka di negara-negara lain.
UNESCO bahkan mengatakan, bahkan jika pada 2013 lalu bantuan pendidikan mendapatkan porsi empat persen dari bantuan kemanusiaan, 15,5 juta anak dan remaja tetap tidak bisa memperoleh akses ke pendidikan.
Menurut laporan yang dibuat UNESCO, hanya 4 persen permohonan dana bantuan pendidikan yang telah dikabulkan permohonannya. Chad dan Kongo adalah contoh negara-negara yang tidak mendapatkan dana bantuan pendidikan tersebut, namun Haiti, Sudan dan negara-negara yang terkena dampak Tsunami pada 2005, mendapatkan dana bantuan itu.
"Perhatian media sangat tidak adil dengan memprioritaskan beberapa negara di atas negara lain," kata UNESCO, menambahkan bahwa permohonan dana yang mereka ajukan bahkan tidak mencakup seluruh masyarakat yang membutuhkan pendidikan.
Pada 2013, 21 juta orang di negara-negara konflik membutuhkan bantuan pendidikan, delapan juta dari mereka termasuk dalam permohonan, namun, hanya 3 juta dari mereka yang mendapatkan bantuan ketika dana turun.
(stu)