Jakarta, CNN Indonesia -- Ketidakmampuan Yunani membayar utang sebesar US$1,7 miliar kepada Dana Moneter Internasional, atau IMF, pada tenggat waktu yang ditentukan, Selasa (30/6), memicu simpati seorang pria berusia 29 tahun asal Yokshire, Inggris.
Dilaporkan The Independent, Thom Feeney merasa muak dengan langkah yang dilakukan para politisi Eropa yang tidak juga memberi solusi atas krisis di Yunani. Tak hanya bersimpati, Feeney membentuk sebuah
pendanaan massal, atau
crowdfunding, di laman IndieGogo untuk membantu rakyat Yunani melunasi utang mereka.
(
Baca juga: Penjelasan Singkat soal Krisis Yunani)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Feeney memaparkan terdapat 503 juta penduduk Uni Eropa. Jika masing-masing warga menyumbang sebesar 3 euro atau setara dengan Rp44 ribu saja, maka pendanaan tersebut akan berhasil mengumpulkan dana sekitar 1,6 miliar euro.
"Menurut saya kita perlu menyumbang untuk seseorang, sebuah perusahaan, atau sebuah negara, seperti Yunani," kata Feeney, dikutip dari The Independent.
Dengan menyumbang untuk Yunani, para penyumbang mendapatkan beberapa keuntungan. Dalam laman
pendanaan massal itu disebutkan bahwa penyumbang 3 euro akan mendapatkan kartu pos dengan foto Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras. "Kalian akan mendorong para pekerja percetakan lokal dan kantor pos," kata Feeney.
Sementara penyumbang dengan besaran 6 euro mendapatkan salad zaitun, sementara penyumbang 10 euro, dan penyumbang 25 euro mendapatkan sebotol wine Yunani.
"Banyak laporan media bahwa pemotongan dana (pensiun), perampasan, dan penghematan diperlukan (untuk mengakhiri krisis Yunani). Saya tak sependapat dengan itu," kata Feeney menambahkan.
Menurut Feeney, idenya adalah membentuk dana talangan "dari masyarakat untuk masyarakat". Ide ini nampaknya mendapat sambutan baik dari publik, dan Feeney menyatakan dia menemukan banyak pendukung.
Dimulai sejak Senin (29/6), pengalangan dana ini telah dilakukan oleh lebih dari 2.000 orang dalam kurun waktu 24 jam. Sampai hari ini, terdapat lebih dari 92 ribu penyumbang yang telah menyisihkan uangnya untuk membantu Yunani. Rencananya, penggalangan dana ini akan dilakukan selama sepekan, hingga Senin pekan depan.
"Saya sangat berharap kampanye ini akan mencapai target," Feeney, yang juga membuat akun Twitter @GreekBailout untuk mempromosikan kampenye ini.
"Saya pikir itu akan menjadi kemenangan bagi kekuatan rakyat. Ya ini memang impian yang tinggi tapi saya benar-benar percaya penggalangan dana ini bisa efektif," kata Feeney melanjutkan.
Krisis di Yunani merebak ketika negara tersebut dinyatakan tak mampu membayar utang kepada IMF pada Selasa (30/6) lalu.
menjadikan Yunani sebagai negara maju pertama yang gagal membayar utang dan hanya hidup dari uang pinjaman untuk sementara waktu.Krisis ini berdampak kepada banyak lini kehidupan rakyat Yunani. Utamanya adalah penutupan bank, dan pembatasan penarikan uang hingga 60 euro per hari
atau sekitar Rp887 ribu. Sementara pada Ahad (5/7), atau satu hari sebelum tenggat waktu penggalangan dana, rakyat Yunani akan menjalani referendum untuk memutuskan apakah mereka akan menerima dana talangan lain dari Eropa dengan syarat yang menyertainya atau menolaknya.
Jika mereka menolak, Yunani harus mencari cara untuk kembali menggunakan mata uang drachma dan meninggalkan euro.Sementara jika mereka menerima, ini akan menunjukkan keinginan rakyat Yunani untuk tetap berada di zona euro, meski harus menerima syarat yang lebih ketat dari Eropa, seperti penghematan, kenaikan pajak dan pengurangan dana pensiun. Selain kepada IMF, Yunani juga memiliki tenggat pembayaran utang besar lainnya kepada Bank Sentral Eropa pada 20 Juli mendatang. (ama/stu)