Es di Kutub Utara Mencair, Populasi Beruang Kutub Terancam

Fadli Adzani/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 08 Jul 2015 15:20 WIB
Populasi beruang kutub terancam mengalami penurunan di sebagian besar Samudera Arktik karena mencairnya es di wilayah kutub.
Menurut Badan Perikanan dan Margasatwa AS, populasi beruang kutub dunia jumlahnya menyentuh angka 20 ribu sampai 25 ribu. (Reuters/Mathieu Belanger)
Jakarta, CNN Indonesia -- Populasi beruang kutub terancam mengalami penurunan di sebagian besar Samudera Arktik jika emisi gas rumah kaca terus meningkat, yang menyebabkan mencairnya es wilayah kutub.

Sebuah penelitian oleh Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) yang dirilis awal Juli lalu menunjukkan bahwa kegagalan penduduk dunia dalam mengurangi polusi terkait dengan pembakaran bahan bakar fosil, kemungkinan akan menyebabkan penurunan populasi beruang kutub di Alaska dan di tempat lain, kecuali di wilayah Arktik di daerah Kanada Utara dimana es musim panas bisa bertahan lebih lama.

Menurut Badan Perikanan dan Margasatwa AS, populasi beruang kutub dunia jumlahnya menyentuh angka 20 ribu sampai 25 ribu. Beruang kutub dapat tumbuh hingga setinggi 3,35 meter dengan beratnya bisa mencapai 635 kilogram. Mereka menggunakan bongkahan es yang mengapung untuk mencari mangsa mereka, kawin serta  melakukan perjalanan jauh tanpa harus berenang yang akan menguras energi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di AS, beruang kutub ditetapkan sebagai hewan yang terancam punah setelah diputuskan bahwa perubahan iklim dapat mengancam kelangsungan hidup mamalia ini.

Ahli ekologi dari USGS menggunakan model baru untuk memprediksi tingkat gas rumah kaca, menyimpulkan bahwa beruang kutub akan mengalami tantangan berat dalam beberapa dekade mendatang, bahkan jika pemanasan iklim tetap stabil.

Jika tidak terjadi pengurangan polusi bahan bakar fosil, maka jumlah beruang kutub akan menurun 25 tahun lebih cepat daripada jika tingkat gas rumah kaca memuncak pada 2040 dan kemudian menurun sampai akhir abad ini.

"Cairnya es ini sangat substansial, dan keberadaan anjing laut yang berkurang, akan menjadi faktor besar dalam berkurangnya populasi beruang kutub," kata Todd Atwood, seorang ahli biologi dari USGS.

Atwood dan timnya menemukan bahwa eksplorasi minyak dan gas serta perburuan oleh masyarakat adat hanya memiliki dampak kecil terhadap pengurangan populasi beruang di kutub utara, jika dibandingkan dengan faktor mencairnya es laut. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER