Jakarta, CNN Indonesia -- Para jenderal militer, politikus dan petugas kepolisian di Thailand termasuk ke dalam kelompok yang diduga melakukan perdagangan manusia setelah puluhan tubuh migran ditemukan dari penggalian di sebuah kamp yang terabaikan di dekat perbatasan Malaysia dan Thailand.
Jaksa negara Thailand mengajukan tuntutan kepada lebih dari 100 orang, termasuk para jenderal, dalam skandal perdagangan manusia multinasional yang terungkap setelah penemuan puluhan tubuh di bagian selatan Thailand awal tahun ini.
Sebagaimana dilansir dari The Guardian, investigasi dimulai setelah 36 tubuh yang dipercayai migran dari Birma dan Bangladesh ditemukan dari kamp di tengah hutan pada Mei silam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 100 orang yang dituntut, 91 diantaranya warga Thailand, sembilan warga negara Burma dan empat dari Bangladesh.
Mereka menghadapi 16 tuntutan hukum, termasuk perdagangan manusia, terlibat di dalam jaringan kejahatan transnasional serta upaya menyelundupkan migran secara ilegal.
"Hasil investigasi menunjukan bahwa ada sindikat besar yang terlibat. Ada jaringan yang membawa para migran dari luar negeri ke dalam negeri secara sistematis," kata seorang juru bicara pemerintahan Thailand, Wanchai Roujanavong.
Karena melibatkan sindikat besar, maka pihak kejaksaan negeri memperlakukan kasus tersebut sebagai kasus yang sangat penting.
Sementara itu, jaksa penuntut umum provinsi telah melakukan tuntutan kepada 72 tahanan berstatus tersangka dan menunggu untuk proses lebih lanjut dengan 32 lainnya, kata Wanchai.
Penemuan tersebut meningkatkan tekanan dunia internasional pada Thailand untuk menuntaskan kasus kejahatan penyelundupan manusia. Lebih dari 50 orang telah ditangkap dalam sebulan, termasuk politikus lokal, pejabat pemerintahan, polisi dan petinggi tentara.
Sementara itu, grup hak asasi manusia telah sejak lama menuduh pejabat berwenang Thailand melakukan kolusi dalam industri perdagangan manusia. Namun, pemerintah terus menerus membantah klaim tersebut.
Sebanyak 50 petugas kepolisian di bagian selatan Thailand dikeluarkan dari pos mereka dan diinvestigasi atas kemungkinan terlibatnya mereka dalam sindikat perdagangan manusia.
Selain kepolisian, 15 pejabat pemerintahan juga akan menghadapi tuntutan atas pengabaian akan tugas dan kewajiban mereka, kata juru bicara tersebut.
Salah seorang pejabat senior militer Thailand yang juga terlibat dalam dugaan kasus perdagangan manusia adalah Letnan Jenderal Manas Kongpan, seperti yang dilasir dari media abc.net.au.
Namun, pihak kejaksaan Thailand menegaskan bahwa mereka tetap akan mengusut kasus tersebut meskipun melibatkan orang-orang penting di pemerintahan.
"Kami tak akan membiarkan pejabat mengalahkan keadilan," kata Wanchai. "Masih banyak pejabat pemerintahan yang akan menghadapi peradilan."
(utd)