Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Inggris David Cameron akan menyambangi Indonesia besok, Senin (27/7). Selain bersama dengan sejumlah pejabat kabinetnya, Cameron juga memboyong para pengusaha Inggris dari berbagai bidang, mencari peluang investasi di Indonesia.
Duta Besar Inggris asal Indonesia Moazzam Malik dalam konferensi pers Minggu (26/7) mengatakan bahwa Indonesia adalah negara Asia pertama yang dikunjungi Cameron usai pemilu Mei lalu. Ini adalah kali kedua Cameron mengunjungi Indonesia.
"Sejak pemilu Mei lalu, ini adalah kunjungan pertama perdana menteri ke luar Eropa. Asia tenggara dan Indonesia yang dipilih. Ini membuktikan bahwa Indonesia adalah mitra kunci di Asia, bersama dengan India dan China dalam membentuk perekonomian dunia di abad ke-21," kata Malik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Malik menjabarkan, Cameron ditemani oleh para menteri kabinetnya, di antaranya adalah menteri bisnis, energi, perdagangan dan anggota parlemen.
Selain bertemu Presiden Joko Widodo, Cameron akan melakukan pertemuan bisnis dan diskusi antaragama dalam kunjungannya selama dua hari di Indonesia.
"Cameron akan bertemu dengan para pemimpin agama untuk berbagi pengalaman dalam mengatasi ekstremisme," ujar Malik.
Ada 30 pemimpin usaha yang diboyong Cameron dalam kunjungannya kali ini. Malik mengatakan, para pengusaha ini bergerak di bidang yang paling dikuasai Inggris, yaitu teknik, finansial, energi, teknologi dan infrastruktur. Salah satu yang datang adalah Presiden Airbus Group UK Paul Kahn.
Beberapa nota kesepahaman akan ditandatangani dalam kunjungan besok, terkait bidang investasi, energi, infrastruktur dan teknologi. Dalam bidang antariksa, lanjut Malik, juga akan dilakukan penjajakan kerja sama.
"Indonesia perlu teknologi satelit di masa depan, untuk mengawasi perairan, penggundulan hutan dan ancaman perubahan iklim, sehingga ini menjadi kerja sama yang menguntungkan," kata Malik.
Cameron dan para delegasi asal Inggris juga akan melakukan pertemuan dengan pejabat ASEAN untuk membicarakan penguatan kerja sama.
"Inggris adalah investor terbesar kelima Indonesia, masa depan hubungan ini tergantung dari kerja sama kita yang kuat dan mendalam," ujar Malik.