Dokter Gigi AS Bunuh Singa Kesayangan Rakyat Zimbabwe

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2015 07:05 WIB
Walter James Palmer menjadi buruan aparat Zimbabwe setelah menembak mati Cecil, singa favorit Zimbabwe, dalam perburuan awal Juli lalu.
Walter James Palmer menjadi buruan aparat Zimbabwe setelah menembak mati Cecil, singa favorit Zimbabwe, dalam perburuan awal Juli lalu. (CNN)
Harare, CNN Indonesia -- Seorang dokter gigi asal Amerika Serikat tengah diburu pemerintah Zimbabwe karena telah menembak mati salah seekor singa jantan tertua yang telah menjadi kesayangan mereka.

Diberitakan Reuters, Selasa (28/7) singa berusia 13 tahun bernama Cecil itu ditembak oleh Walter James Palmer menggunakan busur dan panah, seperti disampaikan oleh Johnny Rodriguez, kepala Gugus Tugas Konservasi Zimbabwe, ZCTF.

Rodriguez mengatakan Palmer menyewa dua pemburu asal Zimbabwe sekaligus pemilik taman olahraga berburu, Theo Bronkhorst and Honest Ndlov, sebesar US$50 ribu atau lebih dari Rp672 juta untuk melacak singa pada 1 Juli lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rodriguez mengatakan, kedua pemburu Zimbabwe itu akan diadili dan terancam denda US$20 ribu. Sementara Palmer tengah diburu oleh aparat Zimbabwe untuk dimintai keterangan.

Cecil terkenal karena ciri khas rambutnya yang kehitaman dan telah menjadi objek foto favorit di Taman Nasional Hwage. Singa ini juga menjadi objek penelitian Universitas Oxford di Inggris serta telah dipasangi alat pelacak.

Dalam pernyataannya, Palmer mengaku tidak tahu bahwa yang ditembak adalah singa kesayangan Zimbabwe.

"Saya tidak tahu yang saya tembak adalah singa terkenal, kesayangan warga setempat, telah dipasangi pelacak dan objek penelitian hingga akhir perburuan. Saya hanya bergantung pada para ahli profesional lokal untuk memandu dan memastikan perburuan ini sesuai hukum," kata Palmer, dikutip CNN.

Palmer berjanji akan bekerja sama dalam penyelidikan walau aparat di Zimbabwe dan AS belum menghubunginya. Namun keberadaan Palmer saat ini tidak diketahui.

"Sekali lagi, saya sangat menyesal aktivitas yang saya cintai dan lakukan dengan bertanggung jawab serta taat hukum menghasilkan kematian singa ini," lanjut Palmer.

Mati Mengenaskan

Rodriguez mengatakan, kematian Cecil sangat mengenaskan. Perburuan dilakukan di malam hari dengan umpan bangkai hewan yang ditaruh di kap mobil.

Palmer, kata Rodriguez, menembak Cecil dengan panah namun gagal membunuhnya. Lalu dua orang sewaannya melacak Cecil dan menemukannya 40 jam kemudian dan menembaknya hingga mati dengan senapan.

Cecil dikuliti dan dipenggal kepalanya. Hingga saat ini, kepalanya belum ditemukan.

"Bagian paling menyedihkan dari peristiwa ini adalah, saat ini Cecil mati, dan singa lainnya dari hirarki adalah Jericho, yang kemungkinan besar akan membunuh semua anak Cecil agar bisa mengembangbiakkan keturunannya sendiri ke para singa jantan. Ini adalah prosedur standar para singa," kata Rodriguez.

Singa memang bukan satwa yang dilindungi di Zimbabwe. Namun penyelidikan menunjukkan bahwa pembunuhan Cecil ilegal karena pemilik lahan tidak memasukkan singa dalam kuota perburuan pada 2015, seperti dijelaskan oleh ZCTF.

Zimbabwe memang mengizinkan perburuan tahunan untuk orang asing di taman nasional mereka demi membantu biaya untuk konservasi. Di antara buruan favorit adalah gajah, banteng dan singa. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER