Jakarta, CNN Indonesia -- Satu lagi seorang dokter asal Amerika Serikat disebut namanya karena menembak mati seekor singa di Zimbabwe dalam sebuah perburuan yang diduga ilegal.
Diberitakan Sidney Morning Herald, Senin (3/8), pemburu dari AS itu disebut bernama Jan Seski, dokter berusia 68 tahun dari Murrysville, Pennsylvania. Dia menembak mati seekor singa pada April tahun ini di Taman Nasional Hwange.
Kasus ini menjadi perhatian setelah dokter gigi asal AS Walter Palmer membunuh singa kesayangan Zimbabwe, Cecil, dalam perburuan menggunakan busur dan panah 1 Juli lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seski juga memakai panah dalam membunuh buruannya. Awalnya, diduga singa yang dibunuh Seski adalah Jericho, saudara kandung Cecil. Namun belakangan diketahui bahwa Jericho masih hidup.
Dokter bedah dan ginekologi ini sama seperti Palmer, gila berburu. Seski merupakan anggota Asosiasi Busur Berburu Alaska dan memiliki beberapa foto dirinya dengan hasil buruan, seperti gajah, kuda nil, zebra, burung unta dan kerbau air.
Headman Sibanda, pembunuh profesional yang menemani Seski berburu telah ditahan dan berjanji bekerja sama dengan polisi dalam kasus ini.
Menurut aparat, Sibanda tidak memiliki izin berburu. Sementara itu Seski belum mengeluarkan pernyataannya.
 Jan Seski, seorang dokter yang memiliki hobi berburu binatang besar, salah satunya kuda nil. (Dok. Web Alaska Bowhunting) |
Sedikitnya 50 singa dibunuh tiap tahunnya. Sebelum reformasi perburuan diperkenalkan, sekitar 70 singa mati diburu sebelum tahun 2013.
Kasus Cecil membuat pemerintah Zimbabwe mengumumkan penghentian seluruh perburuan singa, macan tutul dan gajah di suaka alam swasta.
Manajemen Alam Liar dan Taman Zimbabwe mengatakan di masa mendatang, para pemburu di negara itu harus memiliki izin dan didampingi oleh staf pemerintah.
(den)