PBB: Dalam Lima Tahun, Gaza Tak Lagi Dapat Dihuni

Melodya Apriliana | CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2015 18:38 WIB
Laporan PBB menyatakan Gaza mungkin tidak akan bisa ditinggali dalam kurang dari lima tahun bila tren ekonomi yang sekarang terjadi terus berlanjut.
Konflik Palestina-Israel tak hanya telah melumpuhkan kemampuan Gaza untuk mengekspor, tapi juga untuk memproduksi barang bagi pasar domestik. (Reuters/Ammar Awad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Laporan PBB menyatakan Gaza mungkin tidak akan bisa ditinggali dalam kurang dari lima tahun bila tren ekonomi yang saat ini terjadi terus berlanjut.

Temuan dari Konferensi PBB untuk Perdagangan dan Pembangunan ini menuding blokade ekonomi Gaza selama delapan tahun, serta tiga kali baku hantam antara Israel dan Palestina dalam enam tahun terakhir sebagai dalangnya.

Serangan pada 2014, selain menghancurkan Gaza, juga menelantarkan setengah juta orang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir The Guardian, laporan itu menyebutkan bahwa perang "telah berhasil menyingkirkan semua yang tersisa dari penduduk kelas menengah, menjebak seluruh populasi dalam kemelaratan dan ketergantungan terhadap bantuan kemanusiaan internasional.”

Produk domestik bruto Gaza turun 15 persen pada 2014 dan pengangguran menyentuh rekor tertinggi pada 44 persen, sementara 72 persen rumah tangga mengalami kerawanan pangan.

Konflik Palestina-Israel tak hanya telah melumpuhkan kemampuan Gaza untuk mengekspor, tapi juga untuk memproduksi barang bagi pasar domestik. Sementara itu tak ada pula waktu untuk melakukan rekonstruksi. Laporan itu juga menekankan bahwa "perlambatan pembangunan" Gaza justru makin cepat.

Israel dan Mesir mempertahankan blokade Gaza sejak grup militan Hamas mengambil alih teritori itu pada 2007.

Laporan PBB ini terbit bersamaan dengan jalannya proyek buldoser militer Mesir yang akan mengisi perbatasan Mesir dan jalur Gaza dengan air, sekaligus membanjiri terowongan bawah tanah lintas perbatasan yang selama ini memasok barang-barang komersil dan senjata ke Gaza.

Laporan ini mengungkap suramnya prospek ekonomi teritori Palestina di tahun 2015 akibat rapuhnya situasi politik, bantuan yang menurun, dan lambatnya rekonstruksi. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER