Mogok Makan di Penjara Israel, Warga Palestina Jatuh Koma

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Sabtu, 15 Agu 2015 02:17 WIB
Mohammed Allan telah mogok makan selama 60 hari, memprotes penahannya yang dilakukan tanpa proses pengadilan.
(Ilustrasi/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pengacara asal Palestina jatuh koma setelah menjalani mogok makan selama 60 hari di penjara Israel.

Diberitakan The Guardian, Jumat (14/8), Mohamed Allan yang ditahan tanda proses pengadilan sejak November tahun lalu kini bertahan hidup dengan alat bantu pernafasan dan cairan infus. Ini adalah perawatan medis pertama yang diterima Allan sejak mogok makan memprotes penahannya yang sewenang-wenang oleh Israel.

Pria 31 tahun yang ditahan karena dituduh anggota kelompok Jihad Islam itu menolak perawatan medis, pemberian vitamin dan mineral. Allan hanya bertahan hidup dengan meminum air.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara rumah sakit Barzilai di Ashkelon, Israel, mengeluarkan pernyataan berbunyi: "Kondisi Mohammed Allan menurun pagi ini. Dia mendapatkan perawatan dan kondisinya stabil."

Bulan lalu, parlemen Israel Knesset meloloskan peraturan baru yang mencakup izin memberikan makanan secara paksa terhadap tahanan yang mogok makan jika dirasa nyawa mereka terancam.

Israel khawatir jika ada tahanan Palestina yang tewas akibat aksi ini akan memicu gelombang protes di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

Jumat pekan lalu, Palang Merah Internasional telah mengeluarkan peringatan soal kondisi Allan yang memburuk dan nyawanya terancam. Setelah dokter di rumah sakit Beersheba menolak memberinya makan dengan paksa, Allan akhirnya dikirim ke rumah sakit Barzilai pada Senin,

Dokter di Barzilai juga mengatakan tidak akan memberi makan paksa pada Allan.

Asosiasi Medis Israel, IMA, menolak peraturan pemberian makan paksa pada tahanan, mengatakannya sebagai bentuk penyiksaan dan menggelar petisi untuk menganulirnya.

Menurut organisasi HAM Israel B'Tselem, hampir 400 warga Palestina ditahan di Israel tanpa diadili. Juli lalu, Israel membebaskan tahanan Khader Adnan setelah dia melakukan mogok makan selama 50 hari yang membahayakan nyawanya. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER