Jakarta, CNN Indonesia -- Harian Tentara Pembebasan Rakyat China menyebutkan bahwa reformasi militer China akan sulit dan berisiko sebab membutuhkan perubahan besar-besaran dan dapat berdampak pada sejumlah pasukan khusus.
Laporan media khusus pasukan bersenjata China ini dipublikasikan pada Jumat (4/9), satu hari setelah Presiden Xi Jinping mengumumkan perampingan 300 ribu pasukannya pada parade peringatan 70 berakhirnya Perang Dunia II di Beijing.
Menurut Kementerian Pertahanan China, pemangkasan ribuan tentara ini merupakan bagian dari reformasi militer yang lebih besar, demi peningkatan profesionalitas militer, dan diharapkan akan rampung pada 2017.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Harian Tentara Pembebasan Rakyat menyatakan dalam komentar panjangnya bahwa kesuksesan reformasi ini akan menentukan masa depan ambisi China untuk memperkuat pasukannya.
"Kesulitan ini belum pernah terjadi sebelumnya," bunyi laporan harian tersebut, dikutip dari Reuters.
"Cara berpikir militer gaya lama telah tertanam dan akan amat sukar menghapusnya," bunyi laporan tersebut.
Harian itu juga menyebutkan bahwa reformasi militer pasti berdampak pada sejumlah kelompok kepentingan tertentu, tanpa merinci kelompok mana yang dimaksud.
"Tentunya akan ada perbedaan pemahaman dalam makna reformasi, dan mungkin menimbulkan risiko di tingkat tertentu," bunyi laporan di harian tersebut tanpa penjelasan lebih lanjut.
Militer China beberapa kali diguncang skandal korupsi kelas atas karena Xi mengkampanye pemberantasan korupsi hingga ke akarnya. Xi juga berupaya menjadikan militernya sebagai pasukan tempur yang efektif.
Pemangkasan 300 ribu tentara mewakili lebih dari sepersepuluh jumlah pasukan militer China yang mencapai 2,3 juta personel.
Meski demikian, ini bukan kali pertama China memangkas jumlah tentaranya. Pemangkasan ini merupakan kali keempat sejak tahun 1980. China berambisi mempercepat program modernisasinya dengan menggunakan jet siluman dan rudal antisatelit.
Kementerian Pertahanan menambahkan China akan fokus mengurangi peralatannya yang sudah usang secara bertahap, menyederhanakan peran administratif dan nontempur, serta "menyesuaikan dan meningkatkan struktur militer".
"Reformasi lebih lanjut akan dilakukan secara "tahap demi tahap" dan "di waktu yang tepat", bunyi pernyataan dari Kementerian Pertahanan China.