Chile dan Venezuela Juga Akan Menampung Pengungsi Suriah

Jakarta, CNN Indonesia -- Giliran Chile dan Venezuela menyatakan bahwa negara mereka memutuskan untuk menampung pengungsi dari Suriah, di tengah krisis imigran yang membanjiri Eropa. Langkah ini menyusul negara Amerika Latin lain seperti Brasil, Argentina, Uruguay dan Kolombia, yang telah menampung pengungsi dari negara-negara konflik.

“Untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang mempengaruhi ribuan warga Suriah, pemerintah Chile telah mulai meninjau dokumen yang diperlikan untuk mengambil secepat mungkin keluarga Suria yang mencari perlindungan,” kata Kementerian Luar Negeri Chila dalam sebuah pernyataan, Selasa (8/9).

Awalnya, Chile akan menampung sekitar 100 keluarga Suriah.

Pilihan Redaksi Mengapa Imigran ke Eropa, Bukan ke Timur Tengah? Amerika Mulai Melunak untuk Membantu Imigran Ratusan Warga AS Isi Petisi Tampung Imigran Inggris Janji Tampung 20 Ribu Imigran Suriah dalam Lima Tahun

“Chile punya pengalaman soal ini. Keputusan sudah diambil oleh Presiden dan ini akan dilakukan secepatnya,” kata Menteri Luar Negeri Chile Heraldo Munoz di ibu kota Santiago.

Sementara itu, pemimpin sosialis Venezuela, Presiden Nicolas Maduro, mengatakan menyiapkan diri untuk memberikan suaka kepada 20 ribu pengungsi dari Suriah.

“Berapa banyak lagi warga Arab yang harus tewas sebelum nurani manusia untuk kemanusiaan terbangun?” kata Maduro pada pertemuan kabinet di Caracas, Senin.

“Saya ingin 20 ribu warga Suriah datang ke tanah air kita Venezuela, untuk berbagi tanah perdamaian ini, tanah Kristus, tanah (Bapak Kemerdekaan Simon) Bolivar, dan untuk menolong negara penuh keajaiban ini,” tambah dia.

Menurut badan pengungsi PBB, UNHCR, lebih dari 4 juta warga Suriah melarikan diri dari perang sipil yang berkecamuk di negara mereka sejak 2011.

UNHCR juga mencatat setidaknya 366 ribu pengungsi sudah mengarungi Laut Mediterania demi menuju Eropa. Sebanyak 2.800 tewas dalam perjalanan.

Sementara itu, Eropa sendiri saat ini kewalahan menghadapi jumlah imigran yang membludak. Jerman dan Austria, pada akhir pekan lalu saja, menerima puluhan ribu imigran setelah para imigran sempat ditahan oleh otoritas Hungaria. (stu)