Survei: Lebih dari Setengah Warga Jerman Tak Terancam Imigran

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah survei yang dipublikasikan pada Jumat (11/9) menunjukkan lebih dari setengah warga Jerman tidak merasa terancam oleh kehadiran imigran yang membanjiri negara mereka. Sementara survei lain, menunjukkan ketidakpuasan warga atas cara pemerintah dalam penanganan krisis.

Jerman saat ini sedang kewalahan menghadapi arus imigran yang datang ke negara mereka, dalam jumlah besar sekaligus. Pada akhir pekan lalu saja, Jerman sudah menerima setidaknya 12 ribu pengungsi. Di tahun ini, Jerman memprediksi akan menerima sekitar 800 ribu pengungsi.

Dalam sebuah survei yang dilakukan oleh lembaga penyiaran publik, ARD, sekitar 61 persen warga Jerman mengatakan mereka tidak khawatir terkait meningkatnya jumlah pengungsi, sedang 38 persen mengatakan mereka takut akan hal itu.

Pilihan Redaksi Politisi Belanda Sebut Krisis Imigran Eropa 'Serbuan Islam' Ada Apa di Balik Kedermawanan Jerman kepada Imigran? Mengapa Imigran ke Eropa, Bukan ke Timur Tengah? Siapa Donatur Terbesar bagi Krisis Suriah?

Empat dari lima warga mengatakan kehidupan sehari-hari mereka tidak berubah sama sekali karena arus imigran, hanya dua persen mengatakan hidup mereka jelas dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah pengungsi.

Survei lain, oleh yang dilakukan oleh lembaga Emnid untuk saluran berita swasta N24, menunjukkan bahwa mayoritas orang Jerman tidak puas dengan penanganan Kanselir Angela Merkel terkait  krisis pengungsi.

Kira-kira dua dari tiga mengatakan pemerintah Jerman sedang melakukan pekerjaan ”agak buruk" atau "sangat buruk”.

Sekitar 36 persen mengatakan pemerintah tidak berbuat cukup untuk membantu para pengungsi sementara 27 persen mengatakan Berlin melakukan terlalu banyak.

Jajak pendapat oleh ARD dilakukan antara 7 September dan 9 September, melibatkan 1021 orang. Jajak pendapat oleh Emnid dilakukan pada 9 September dan melibatkan lebih dari 1.000 orang.

Menteri Ekonomi Sigmar Gabriel mengatakan bahwa para pengungsi bisa membantu meringankan kekurangan tenaga ahli di negara dengan perekonomian terbesar di Eropa itu dan bahwa perusahaan harus memulai program pelatihan untuk pencari suaka agar mempercepat integrasi mereka.

Sementara itu di Perancis, sebuah jajak pendapat pada Kamis oleh lembaga Elabe, menunjukkan opini publik Perancis telah berubah secara dramatis; mayoritas mendukung penerimaan lebih banyak pengungsi dari zona perang seperti Suriah. (stu)