Satu WNI Dikabarkan Meninggal dalam Tragedi Mekkah

Rizky Sekar Afrisia | CNN Indonesia
Sabtu, 12 Sep 2015 01:11 WIB
Warga negara Indonesia ikut menjadi korban jatuhnya alat berat di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat (11/9). Dikabarkan satu meninggal.
Tragedi robohnya alat berat di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat (11/9). (detikcom free watermark/pool)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jatuhnya alat berat di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat (11/9) sore waktu setempat, menewaskan sedikitnya 65 orang. Jemaah Indonesia yang tengah melakukan ibadah sebagai persiapan haji dua pekan lagi, pun ikut menjadi korban.

Iqbal Lalu Muhammad, Dirjen Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri RI menerangkan, kantor daerah kerja haji di Mekkah sudah melakukan identifikasi terhadap korban.

"Dari hasil identifikasi hingga pukul 20.00 waktu setempat, ditemukan tujuh WNI yang menjadi korban. Enam luka dan satu meninggal," Iqbal menerangkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia melanjutkan, saat ini Konjen RI bersama staf teknik haji di Jeddah sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk memastikan kondisi jemaah haji Indonesia dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Atase haji Jeddah pun sudah tiba di Mekkah.

Informasi yang disampaikan Iqbal sedikit berbeda dengan Menteri Agama RI, Lukman Hakim. Dikutip dari detikcom, Lukman mengatakan, "Sejauh ini sekitar 20 jemaah yang sudah kita ketahui terluka. Satu tewas. Akan terus dipantau, mudah-mudahan tidak ada lagi."

Jemaah Indonesia yang terluka dibawa ke RS Azyat.

Sementara itu, Syailendra Dharmakitri Konjen RI di Jeddah saat dihubungi CNN Indonesia menuturkan dirinya belum bisa memberi kepastian angka WNI yang luka dan meninggal. "Kami memang dapat berita, tapi masih simpang siur. Ada yang bilang satu meninggal. Kami cek lokasi dulu," katanya.

Satu yang meninggal itu, menurut Syailendra, berada di sektor empat saat kejadian. Ia tidak langsung tertimpa alat berat yang jatuh akibat badai dan angin. "Katanya kena pecahan kaca begitu. Tapi sekali lagi itu masih simpang siur," tuturnya. (rsa/rsa)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER