Gubernur Mekkah Perintahkan Penyelidikan Insiden Crane

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Sabtu, 12 Sep 2015 18:57 WIB
Penyelidikan atas insiden jatuhnya crane di Masjidil Mekkah fokus pada peninjauan kembali penyebab crane menghantam masjid terbesar di dunia tersebut.
Crane yang jatuh adalah milik Saudi Binladin Group, perusahaan kontraktor besar yang didirikan oleh ayah Osama Bin Laden, Muhammmed Bin Laden. (Reuters/Saudi News Agency)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Mekkah dan Penjaga Dua Masjid Suci, Pangeran Khaled Al-Faisal, menginstruksikan penyelidikan terkait insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram pada Jumat (11/9).

Direktur Umum Media dan Hubungan Masyarakat Kegubernuran Mekkah Sultan Al-Dosary menyatakan, penyelidikan tersebut akan difokuskan pada peninjauan kembali penyebab crane menghantam masjid terbesar di dunia yang terletak dekat dengan Ka'bah tersebut.

"Gubernur (Mekkah) menindaklanjuti tragedi ini, menghubungi pihak yang berwenang. Dia juga menginstruksikan perawatan terbaik dan dukungan kepada korban yang menderita luka," kata Dosary, dikutip dari The Saudi Gazette, Sabtu (12/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Jenderal Departemen untuk Haji dan Umrah di Otoritas Bulan Sabit Merah, Khaled Al-Habshi, menyatakan setidaknya 68 tim darurat dan ambulans dikerahkan dalam operasi penyelamatan dan evakuasi korban ke rumah sakit.

"Tim darurat pertama kami mencapai lokasi kejadian dalam beberapa menit setelah terjadi kecelakaan pada pukul 5.19 sore dan mengevakuasi puluhan korban ke rumah sakit," kata Habsi, sembari memaparkan bahwa tim SAR dari Jeddah dan Taif segera ikut ambil bagian dalam operasi tersebut.

Insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram terjadi pada Jumat pukul 17.19 sore waktu setempat, diduga karena cuaca ekstrem di lokasi kejadian, yaitu hujan deras disertai butiran es dan angin kencang. Insiden ini menewaskan setidaknya 107 orang dan melukai setidaknya 238 lainnya.

Direktur Jenderal Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal menyatakan, diduga terdapat enam WNI lain yang tewas, tetapi empat di antaranya belum dapat dikonfirmasi apakah tewar karena insiden crane atau bukan.

Sejak tahun lalu, proyek perluasan Masjidil Haram menyebabkan banyak alat berat konstruksi berada di sekitar masjid terbesar di dunia itu.  

Sekretaris Perusahaan PT Waskita Karya (Persero) Tbk Antonius Nugroho menyebutkan, perusahannya merupakan salah satu subkontraktor penyuplai beton di proyek tersebut. 

Menururt informasi yang dia terima dari Kepala Cabang Waskita Karya di Jeddah, Nurandono, 
crane tersebut jatuh berdebum dan menghantam hingga lantai 3 Masjidil Haram. 

Antonius menyebutkan, crane yang jatuh adalah milik Saudi Binladin Group, perusahaan kontraktor besar yang didirikan oleh ayah Osama Bin Laden, Muhammmed Bin Laden. 

Dikutip dari The Telegraph, Saudi Binladin Group memiliki hubungan yang dekat dengan keluarga kerajaan Saudi dan memiliki pengaruh yang cukup besar di Saudi. 

Proyek pengembangan Masjidil Haram tersebut bernilai 14 triliun poundsterling dan hanya salah satu dari sejumlah proyek bergengsi perusahaan ini.  (ama/rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER