Santiago, CNN Indonesia -- Satu juta orang terpaksa mengungsi setelah gempa bumi berkekuatan 8,3 skala richter mengguncang Chile pada Rabu (16/9). Gempa juga memicu peringatan tsunami untuk beberapa negara di sekitarnya.
Diberitakan Reuters, warga meninggalkan kediamannya karena gempa susulan berkuatan sekitar 6,1 skala richter masih terus terjadi. Gempa menggoyang ibukota Santiago, beberapa wilayah pesisir yang sebelumnya dikeluarkan peringatan tsunami juga mulai tergenang air.
Peringatan tsunami dikeluarkan untuk beberapa bagian di Amerika Selatan, Hawaii, California dan French Polynesia. Gelombang tsunami diperkirakan tidak membahayakan karena tidak terlalu besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pusat gempa terjadi pada 169 kilometer sebelah utara Valparaiso. Gempa ini awalnya dilaporkan berkekuatan 7,9 SR, menurut Pusat Geologi AS (USGS).
Laporan televisi menunjukkan warga yang panik berkumpul di jalanan, dengan latar belakang bangunan yang rusak.
Operasi dua tambang tembaga besar di Chile milik Codelco dan Antofagasta PLC dengan produksi lebih dari 600 ribu ton terpaksa dihentikan sementara. Bencana ini adalah yang terbesar menghantam industri tembaga Chile sejak 2010.
Presiden Michelle Bachelet berencana mengunjungi wilayah yang terparah terkena gempa. "Sekali lagi kita harus berhadapan dengan hantaman keras dari alam," kata Bachelet.
Gempa merusak rumah, bangunan dan melukai beberapa orang. Getarannya bisa dirasakan hingga Buenos Aires di Argentina. Beberapa wilayah kini mati listrik dan tanpa air.
Korban tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan atau mengalami serangan jantung.
Chile terletak di atas zona vulkanik dan seismik tempat bertemunya dua lempeng tektonik, sehingga sering mengalami gempa.
Pada 2014, lindu 8,2 skala richter mengguncang utara kota Iquique. Empat tahun sebelumnya pada 2010 gempa 8,8 skala richter terjadi di selatan Chile, memicu tsunami dan menewaskan 500 orang.
(den)