Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden China Xi Jinping menyatakan siap berdialog dengan Amerika Serikat soal isu keamanan siber dan menyatakan siap bekerja sama untuk mengatasi permasalahan ini.
Hal ini disampaikan Xi dalam makan malam dengan para pengusaha AS di Seattle, Selasa (22/9), dikutip dari
CNN.
"Pencurian siber komersial dan peretasan terhadap jaringan pemerintah adalah kejahatan yang harus diganjar hukuman yang sesuai dengan undang-undang dan perjanjian internasional," kata Xi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perkara kejahatan siber menjadi salah satu ganjalan dalam hubungan China dengan AS. Pemerintah Washington menuduh Beijing menggunakan
hacker untuk meretas dan mencuri data-data berbagai perusahaan di Amerika.
Xi dalam kesempatan itu sekali lagi menegaskan negaranya tidak terlibat dalam kejahatan siber dan tidak akan melakukan tindakan tidak terpuji itu.
"Pemerintah China tidak akan melakukan pencurian komersial atau mendukung dan mendorong tindakan itu dilakukan orang lain," ujar Xi.
Makan malam itu dihadiri oleh para pejabat dan pengusaha di AS, salah satunya mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger dan Menteri Perdagangan AS Penny Pritzker yang mewakili pemerintahan Obama.
Pendiri Alibaba Jack Ma yang juga hadir dalam pertemuan itu mengatakan Xi telah tepat mengangkat isu keamanan siber dalam kesempatan itu.
"Ini adalah masalah besar untuk kedua negara, tidak hanya AS. Perusahaan kami mengalami 19 juta peretasan. Jadi ini adalah masalah global yang harus diatasi bersama," ujar Jack.
Xi memiliki agenda yang padat dalam kunjungan pertamanya Amerika Serikat, dengan puncaknya bertemu dengan Barack Obama di Gedung Putih Jumat mendatang.
Presiden China itu juga akan mengunjungi pabrik Boeing di Everett dan melakukan diskusi dengan beberapa pemimpin perusahaan, seperti dari Amazon, Pepsi, Microsoft, Disney, dan DuPont.
Dalam pernyataannya di Seattle, Xi membicarakan soal konflik China dengan berbagai negara di Laut China Selatan, respon Beijing terkait krisis saham global dan pemberantasan korupsi di China.
Soal ekonomi, Xi mengatakan China telah beroperasi dengan sangat terukur dan pasar sahamnya telah pulih setelah anjlok beberapa bulan lalu.
Xi menekankan pentingnya hubungan China-AS, dengan mengatakan bahwa konfrontasi hanya akan merugikan dua negara.
"Jika China dan AS bekerja sama dengan baik, keduanya bisa menjadi landasan bagi stabilitas global dan pendorong perdamaian dunia. Jika kedua negara ini berkonflik atau berkonfrontasi, maka akan jadi bencana," ujar Xi.