PM Kanada Dituduh Pakai Isu Larangan Cadar Demi Menang Pemilu

Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 25 Sep 2015 12:34 WIB
PM Kanada Stephen Harper mengusulkan larangan pemakaian cadar selama upacara kenegaraan.
Harper yang berasal dari partai Konservatif, kini sedang bertarung dengan kelompok Demokrat Baru dan Liberal untuk memenangkan suara pada 19 Oktober mendatang. (Reuters/Adrian Wyld)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalam sebuah debat menuju pemilu Kanada, dua pemimpin oposisi menuduh Perdana Menteri Stephen Harper menggunakan isu larangan pemakaian cadar selama upacara kenegaraan untuk  memenangkan suara.

Harper yang berasal dari partai Konservatif, kini sedang bertarung dengan kelompok Demokrat Baru dan Liberal untuk memenangkan suara pada 19 Oktober mendatang. Ia mengatakan bahwa warga Kanada ingin semua warganya memperlihatkan wajah mereka.

Jajak pendapat menunjukkan bahwa usulan Harper populer di beberapa wilayah terutama di Provinsi Quebec yang berbahasa Perancis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Quebec menyumbang 23 persen kursi di parlemen, kedua setelah Ontario. Namun Partai Konservatif hanya punya lima kursi dari Quebec.

Kelompok separatis minoritas Bloc Quebec yang dipimpin Gilles Duceppe mendukung proposal Harper  setalah ambruk dalam pemilu 2011 lalu.

Namun kedua partai oposisi utama mengatakan bahwa larangan itu melanggar hak-hak warga Kanada dan menuduh blok Konservatif memicu prasangka.

"Harper dan Duceppe ingin bermain si ketakutan dan perpecahan," kata pemimpin Partai Liberal Justin Trudeau selama debat berbahasa Perancis di Montreal, kota terbesar di Quebec.

"Jika seorang pria tidak bisa mendikte bagaimana seorang wanita seharusnya berpakaian, kita tidak bisa punya negara yang menyuruh seorang wanita bagaimana dia tidak seharusnya berpakaian," katanya.

Thomas Mulcair dari Partai Demokrat Baru mengatakan Harper berusaha untuk menyembunyikan catatan ekonomi yang buruk di balik kerudung.

"Mulcair, tidak, saya tidak akan pernah mengatakan kepada anak saya bahwa seorang wanita harus menutupi dirinya karena dia adalah seorang wanita," balas Harper dengan marah.

Pemerintah mengajukan larangan pemakaian cadar ke Mahkamah Agung setelah dua kali kalah di pengadilan yang lebih rendah.

Demokrat Baru tanpa disangka menyapu suara di 2011 setelah Blok Quebec kolaps.

Setelah Quebec hampir memisahkan diri pada 1995 lewat pemilihan umum, pemerintah federal yang saat itu dikuasai Liberal mendorong undang-undang  yang menyatakan bahwa Kanada hanya akan memungkinkan provinsi memisahkan diri jika mayoritas besar penduduk mendukung. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER