Paus Bertemu Korban Pelecehan Seksual Rohaniwan Gereja AS

Reuters | CNN Indonesia
Senin, 28 Sep 2015 08:17 WIB
Paus Fransiskus bertemu dengan lima orang yang semasa kecil menjadi korban pelecehan seksual oleh rohaniwan gereja Katolik di Philadelphia.
Paus Fransiskus untuk pertama kali menyebut tindakan pelecehan seksual sebagai perkosaan. (Reuters/Max Rossi)
Philadelphia, CNN Indonesia -- Paus Fransiskus mengkonfrontasi kasus pelecehan seksual pada anak oleh rohaniwan Katholik dengan bertemu lima orang yang semasa kecil menjadi korban, dan dia bertekad meminta pertanggungjawaban mereka yang terlibat dalam kejahatan itu dan berupaya menutupinya.

“Saya memendam cerita penderitaan dan rasa sakit anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual para pastor,” kata Paus asal Argentina berusia 78 tahun dalam bahasa Spanyol.

Pernyataan itu dikemukakan kepada para uskup di Philadelphia hari Minggu (27/9) setelah bertemu dengan korban yang terdiri dari tiga perempuan dan dua lelaki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tindakan keji ini terus menghantui saya, bahwa orang yang bertanggung jawab mengasihi mereka yang rentan malah memperkosa dan menyebabkan mereka menderita. Tuhan menangisi anak-anak yang menjadi korban pelecehan,” kata pemimpin 1,2 miliar umat Katolik di seluruh dunia itu.

Paus kemudian mengemukakan pendapat paling rinci terkait skandal pelecehan seksual, dan mempergunakan kata-kata keras untuk mengecam tindakan itu.

Dia juga berjanji bahwa “seluruh pihak yang terlibat akan dimintai pertanggungjawaban.”

Pernyataan ini diyakini merupakan kali pertama seorang Paus menggambarkan secara terbuka pelecehan seksual itu sebagai perkosaan.

Di awal kunjungan ke AS, Paus dikritik oleh korban pelecehan setelah dia mengemukakan pandangan terhadap skandal itu pada Rabu (24/9).

Saat itu, dia tidak mengucapkan kata “pelecehan seksual”, dan memuji para uskup untuk “keberanian” dan “komitmen besar membantu mengobati korban” dan mengemukakan “rasa sakit” yang harus dipikul mereka semua.

Pada Minggu, Paus mengatakan kepada para korban bahwa dia sangat menyesal ada uskup yang gagal melindungi anak-anak, dan merasa terganggu karena ada uskup yang justru menjadi pelaku pelecehan seksual.

Pertemuan ini adalah pertemuan kedua antara Paus Fransiskus dengan korban pelecehan rohaniwan Katolik, dan kali pertama yang dilakukan ketika melakukan kunjungan ke luar negeri.

“Saya meminta maaf sebesar-besarnya karena kesucian kalian dirusak oleh anggota rohaniwan. Saya meminta maaf atas masa-masa ketika kalian atau keluarga kalian melaporkan perilaku itu tetapi tidak didengar atau diindahkan. Tolong yakini bahwa Bapa mendengar dan percaya kalian.”

Juru Bicara Vatikan Federico Lombardi mengatakan: “Dua atau tiga” dari lima orang itu adalah korban pelecehan pastor atau pendidik Katolik, sementara sisanya dilecehkan oleh anggota keluarga atau guru non-Katolik.

Laporan bahwa pastur melecehkan anak-anak secara seksual dan para uskup menutup-nutupi aksi mereka mulai muncul di AS pada 2002 dan negara lain beberapa tahun kemudian.

Skandal ini merusak nama Gereja Katolik, mengikis otoritas moralnya dan menyebabkan gereja harus membayar ganti rugi yang tinggi.

Lombardi mengatakan Vatikan belum memutuskan langkah disiplin yang akan dijatuhkan pada uskup yang membantu menutup-nutupi insiden tersebut. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER