WNI Diculik di Saudi, Polisi Temukan Transaksi Mencurigakan

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 15 Okt 2015 13:42 WIB
Dalam penyelidikan hilangnya WNI di Riyadh, kepolisian Saudi menemukan bukti transfer dalam jumlah besar.
Dalam penyelidikan hilangnya WNI di Riyadh, kepolisian Saudi menemukan bukti transfer dalam jumlah besar. (Dok. Istimewa)
Riyadh, CNN Indonesia -- Kepolisian Arab Saudi menemukan hal mencurigakan dalam proses investigasi hilangnya warga negara Indonesia, Suparto, yang diduga diculik oleh tiga orang di Riyadh pada 18 September lalu.

"Kepolisian melakukan penyelidikan di tempat tinggal yang bersangkutan dan menemukan bukti transfer yang cukup besar," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, dalam jumpa pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (15/10).

Menurut Tata, demikian Arrmanatha akrab disapa, temuan ini menimbulkan kecurigaan polisi terkait kegiatan Suparto di Arab Saudi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Badrodin Haiti, mengatakan bahwa ada dugaan Suparto diculik oleh intelijen atau kepolisian setempat.

"Dugaan karena (WNI) melakukan tindak pidana sebelumnya," kata Badrodin saat dihubungi Kamis malam (8/10).

Namun saat itu, Badrodin masih menunggu hasil investigasi dari kepolisian Arab Saudi.

Kejanggalan

Sebelumnya Ketua Forum Silaturahim Warga Negara Indonesia di Riyadh, Abdul Malik An-Namiri, juga mengatakan ada kejanggalan di balik hilangnya Suparto.

Di antara kejanggalannya adalah ketiga orang pelaku memanggil nama Suparto sebelum dia diculik. Padahal Suparto tidak mengenal mereka.

Selain itu hingga saat ini belum ada permintaan tebusan atau klaim dari pihak mana pun.

Hingga saat ini, kata Tata, kepolisian Saudi sudah meminta keterangan dari dua WNI untuk menggali lebih dalam mengenai Suparto.

"Sampai saat ini masih dilakukan pencarian dan penyelidikan. KBRI di Riyadh sudah menugaskan pengacara untuk membantu pencarian," kata Tata. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER