Washington, CNN Indonesia -- Amerika Serikat dijadwalkan mengeluarkan pencabutan sanksi Iran secara bersyarat pada Minggu (18/10), meski negara ini memperingatkan keputusan itu tidak akan berlaku hingga Tehran benar-benar menghentikan program nuklirnya seperti yang disyaratkan oleh kesepakatan nuklir tersebut.
Sejumlah pejabat senior AS, yang berbicara kepada wartawan tanpa mau disebutkan identitasnya, mengatakan meski ada langkah Washington ini penerapan kesepakatan itu kemungkinan baru bisa dilaksanakan beberapa bulan mendatang.
Ini berarti pencabutan sanksi yang sangat diharapkan Iran tidak akan terjadi tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pejabat ini mengatakan pencabutan sanksi dengan imbalan penghentian program nuklir itu tergantung pada kecepatan Iran mengambil langkah yang diperlukan agar badan pengawas energi atom PBB bisa mengkonfirmasi kepatuhan Tehran.
“Kami tidak bisa melihat hal itu terjadi kurang dari dua bulan,” ujar seorang pejabat AS itu.
Hari Minggu ini disebut sebagai “hari penerimaan” kesepakatan, yang terjadi 90 hari setelah Iran, Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Jerman, Rusia dan China mencapai kesepakatan yang mencabut sebagian besar sanksi terhadap Iran sebagai imbalan pembatasan kegiatan nuklir Teheran.
Secara terpisah, Iran mengatakan kepada Badan Energi Atomg Internasional, IAEA, bahwa negara itu akan memenuhi komitmen yang diatur dalam kesepakatan tersebut untuk menerapkan Protokol Tambahan pada Kesepakatan Keamanan Komprehensif, dimana pengawas nuklir Iran memiliki akses lebih besar untuk mendatangi fasilitas nuklir Iran.
IAEA mengatakan bahwa Iran akan mengambil langkah itu pada “hari penerapan’, yang menurut kesepakatan itu merupakan periode dimana IAEA akan memverifikasi bahwa Tehran telah membatasi kegiatan nuklir dan sanksi akan dicabut.
IAEA juga mengatakan Iran akan memenuhi komitmen untuk memberitahu badan itu terkait rencana membangun fasilitas nuklir seperti yang disetujui dalam kesepakatan tersebut.
Sebagai tambahan dari keputusan bersyarat Washington untuk mencabut sanksi terkait kegiatan nuklir ini, para pejabat AS mengatakan Amerika Serikat, China dan Iran akan mengeluarkan pernyataan bersama pada Minggu terkait perencanaan ulang dan pembangunan kembali reaktor penelitian Arak agar tidak lagi bisa memproduksi plutonium.
Masa depan reaktor Arak sebelumnya merupakan hambatan terbesar dalam perundingan selama dua tahun yang berakhir dengan kesepakatan pada Juli tersebut.
Langkah-langkah lain yang harus diambil Iran untuk memenuhi persyaratan kesepakatan itu antara lain mengurangi jumlah sentrifugal pengkayaan uranium yang dioperasikan, mengurangi pasok uranium yang telah diperkaya, dan menjawab pertanyaan PBB mengenai kegiatan nuklir di masa lalu yang dicurigai Barat terkait dengan kegiatan membuat senjata.
Seorang pejabat AS mencatat bahwa IAEA mengatakan, Iran telah memenuhi kewajiban memberi jawaban dan akses kepada badan itu.
Pejabat ini mengisyaratkan bahwa kualitas jawaban Iran tersebut kemungkinan tidak relevan ketika harus mengambil keputusan pencabutan sanksi.
Tehran membantah tuduhan negara adidaya dan sekutunya bahwa program nuklir negara itu bertujuan mengembangkan kemampuan memproduksi senjata atom.
Sanksi sepihak As terhadap Iran yang tidak terkait dengan program atomnya, seperti sanksi karena hak asasi manusia, akan tetap berlaku meski kesepakatan nuklir ini diterapkan.
Para pejabat As ini ditanya mengenai langkah Iran menguji rudal balistik minggu lalu yang merupakan pelanggaran atas larangan PBB yang akan tetap berlaku hampir satu dekade. AS mengatakan rudal itu mampu membawa hulu nuklir.
 Pembangkit listrik bertenaga nuklir buatan Rusia milik Iran yang dicurigai Barat digunakan untuk membuat senjata atom. (IIPA via Getty Images) |
Mereka menegaskan bahwa peluncuran rudal itu bukan pelanggaran kesepakatan nuklir.
“Sayangnya, ini bukan hal baru,” kata seorang pejabat AS yang menambahkan bahwa uji coba rudal itu jangan dipandang sebagai indikasi bahwa Iran ingin mentaati kesepakatan nuklir.
“Ada pola panjang Iran tidak mengindahkan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai rudal balistik,” ujarnya.
Washington mengatakan akan berupaya mendapatkan reaksi dari Dwan Keamanan terkait uji coba Iran itu.
Resolusi PBB yang diadopsi Juli lalu menetapkan bahwa setelah kesepakatan ini diterapkan, Iran akan terus “diminta” menahan diri untuk tidak melakukan program rudal balistik yang dirancang untuk membawa hulu ledak nuklir hingga delapan tahun.
(yns)