Kenangan Terakhir Penumpang Pesawat Rusia di Media Sosial
Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Senin, 02 Nov 2015 08:09 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan penumpang pesawat Rusia yang terbang dari kota Laut Merah menuju St Peterburg berakhir tersungkur di pegunungan Sinai. Sebuah bencana yang datang tiba-tiba, terutama bagi para penumpang yang menemui ajal, setelah sebelumnya asyik masyuk bersama orang tercinta di tempat liburan.
Beberapa penumpang pesawat Metrojet nomor penerbangan 7K-9268 tercatat menorehkan beberapa kalimat terakhir di media sosial. Salah satunya adalah seorang wanita yang memotret suaminya yang menggendong putri mereka yang berusia 3 tahun di bandara, beberapa saat sebelum naik ke pesawat untuk pulang ke kampung halaman.
"Halo St Petersburg, selamat tinggal Mesir," bunyi postingan terakhir wanita itu di VKontakte, media sosial serupa Facebook ala Rusia, dikutip dari RT.com.
RBK, koran Rusia, mengutip isi akun sosial media dua korban pesawat tersebut, Yuri dan Olgra Sheina, pasangan suami istri yang berlibur di kota Sharm el-Sheikh, merayakan hari jadi keempat pernikahan mereka dan kesepuluh tahun pertemuan pertama dua sejoli ini.
"Mesir, matahari, laut. Kami akan berlibur," tulis Sheina sebelum berangkat dari St Peterburg menuju kota liburan di
Di hari istimewa keduanya pada 27 Oktober lalu, Sheina menuliskan di VKontakte, "ini adalah hari kami bertemu dan jatuh cinta selamanya," sembari membubuhkan foto dirinya di depan karangan bunga bougenville, mengisap shisha dan dilatari kolam renang.
Airbus A321 itu tidak pernah meninggalkan Mesir, jatuh sekitar 25 menit setelah tinggal landas Sabtu pekan lalu. Kisah cinta Yuri dan Olga berakhir di pegunungan Sinai, tewas bersama dengan 224 penumpang lainnya.
Sebagian besar penumpang adalah warga Rusia, kebanyakan terdiri dari keluarga yang habis liburan. Sedikitnya 25 penumpang anak-anak. Dari puing yang terserak sejauh 20 kilometer persegi, ditemukan sandal anak-anak berwarna pink, dengan dekorasi bunga putih, ada juga koper anak warna-warni, kontras dengan putih badan pesawat atau jelaga akibat kebakaran.
Salah satu foto di media sosial menjadi penambah lara warga Rusia. Foto tersebut menampilkan Darina Gromova, bayi 10 bulan yang menatap pesawat dari balik jendela terminal bandara St Petersburg untuk liburan di Mesir. Orangtuanya, Tatiana dan Aleksey, turut meninggal dunia bersama Darina.
"Penumpang utama. #keluarga. #darinagromova. Bandara Internasional Pulkovo Saint-Petersburg Terminal 1,” tulis Tatiana beberapa jam sebelum pesawat mereka tinggal landas.
Foto Darina menjadi simbol peristiwa tragis tersebut. Tanda pagar #mainpassenger ramai digunakan di Twitter. "RIP Malaikat kecil. Saya kasihan terhadap para penumpang, terutama keajaiban kecil yang baru berusia 10 bulan ini, saya menangis seharian," kata seorang pengguna Twitter.
Pesawat berangkat dari Kairo pukul 5.51 waktu setempat dan hilang dari radar 23 menit kemudian. Pesawat berada dalam ketinggian 31 ribu kaki saat tidak lagi terdeteksi menara pengawas.
Situs penerbangan FlightRadar24 mengutip otoritas pelacakan penerbangan Swedia mengatakan, 7K-9268 menukik tajam dengan kecepatan 1.800 meter per menit dengan sinyal yang sudah mati ke menara pengawas. Penyebab kecelakaan belum diketahui.
Seorang ayah di St Petersburg kehilangan istrinya dalam pesawat itu. Sambil terisak, dia menceritakan mimpinya yang seakan menjadi firasat buruk nasib tragis kekasih hatinya.
"Istri saya di pesawat itu. Anak-anak pulang lebih dulu. Dia seharusnya kembali hari ini. Saya mimpi semalam, seperti saya memandikan dia, tapi dia tidak tidak punya kaki," kata pria itu.
"Dia mengirimi sama SMS sekitar pukul 6 pagi, berbunyi 'saya naik pesawat, semoga selamat', hanya itu," lanjut dia, tidak sanggup menahan tangis. (den)
Beberapa penumpang pesawat Metrojet nomor penerbangan 7K-9268 tercatat menorehkan beberapa kalimat terakhir di media sosial. Salah satunya adalah seorang wanita yang memotret suaminya yang menggendong putri mereka yang berusia 3 tahun di bandara, beberapa saat sebelum naik ke pesawat untuk pulang ke kampung halaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mesir, matahari, laut. Kami akan berlibur," tulis Sheina sebelum berangkat dari St Peterburg menuju kota liburan di
Di hari istimewa keduanya pada 27 Oktober lalu, Sheina menuliskan di VKontakte, "ini adalah hari kami bertemu dan jatuh cinta selamanya," sembari membubuhkan foto dirinya di depan karangan bunga bougenville, mengisap shisha dan dilatari kolam renang.
Airbus A321 itu tidak pernah meninggalkan Mesir, jatuh sekitar 25 menit setelah tinggal landas Sabtu pekan lalu. Kisah cinta Yuri dan Olga berakhir di pegunungan Sinai, tewas bersama dengan 224 penumpang lainnya.
Sebagian besar penumpang adalah warga Rusia, kebanyakan terdiri dari keluarga yang habis liburan. Sedikitnya 25 penumpang anak-anak. Dari puing yang terserak sejauh 20 kilometer persegi, ditemukan sandal anak-anak berwarna pink, dengan dekorasi bunga putih, ada juga koper anak warna-warni, kontras dengan putih badan pesawat atau jelaga akibat kebakaran.
Salah satu foto di media sosial menjadi penambah lara warga Rusia. Foto tersebut menampilkan Darina Gromova, bayi 10 bulan yang menatap pesawat dari balik jendela terminal bandara St Petersburg untuk liburan di Mesir. Orangtuanya, Tatiana dan Aleksey, turut meninggal dunia bersama Darina.
"Penumpang utama. #keluarga. #darinagromova. Bandara Internasional Pulkovo Saint-Petersburg Terminal 1,” tulis Tatiana beberapa jam sebelum pesawat mereka tinggal landas.
 Darina Gromova, penumpang berusia 10 bulan yang menjadi korban jatuhnya pesawat Rusia. (vk.com/id72829) |
Pesawat berangkat dari Kairo pukul 5.51 waktu setempat dan hilang dari radar 23 menit kemudian. Pesawat berada dalam ketinggian 31 ribu kaki saat tidak lagi terdeteksi menara pengawas.
Situs penerbangan FlightRadar24 mengutip otoritas pelacakan penerbangan Swedia mengatakan, 7K-9268 menukik tajam dengan kecepatan 1.800 meter per menit dengan sinyal yang sudah mati ke menara pengawas. Penyebab kecelakaan belum diketahui.
Seorang ayah di St Petersburg kehilangan istrinya dalam pesawat itu. Sambil terisak, dia menceritakan mimpinya yang seakan menjadi firasat buruk nasib tragis kekasih hatinya.
"Istri saya di pesawat itu. Anak-anak pulang lebih dulu. Dia seharusnya kembali hari ini. Saya mimpi semalam, seperti saya memandikan dia, tapi dia tidak tidak punya kaki," kata pria itu.
"Dia mengirimi sama SMS sekitar pukul 6 pagi, berbunyi 'saya naik pesawat, semoga selamat', hanya itu," lanjut dia, tidak sanggup menahan tangis. (den)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK