Polisi Bulgaria Dituding Pukul Imigran Timteng

Melodya Apriliana | CNN Indonesia
Jumat, 13 Nov 2015 19:20 WIB
Penelitian yang didanai Oxfam menyebutkan pengungsi dari Timur Tengah dan Afghanistan mengalami pemukulan dan ancaman yang dilakukan oleh polisi Bulgaria.
Hasil penelitian yang dibiayai Oxfam menyebutkan pengungsi asal Timur Tengah dan Afghanistan diperlakukan semena-mena oleh polisi Bulgaria. (Reuters/Antonio Bronic)
Jakarta, CNN Indonesia -- Oxfam mengatakan imigran Timur Tengah di Bulgaria mengalami pemukulan, ancaman, dan kekerasan lain dari pihak kepolisian, namun badan pengungsi pemerintah Bulgariamengatakan belum menerima pengaduan kasus seperti itu. .

Menurut penelitian Pusat untuk Hak Asasi Manusia Beograd yang didanai oleh Oxfam, imigran dari Afghanistan, Suriah, dan Irak mengalami beragam kekerasan seperti pemerasan, perampokan, ancaman deportasi, serta serangan anjing polisi.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Bulgaria sejauh ini menolak berkomentar, dan mengatakan akan menanggapi isu ini dalam beberapa hari ke depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulgaria, bersama negara-negara lain di Eropa kini tengah berupaya mengatasi gelombang imigran terbesar di benua itu sejak Perang Dunia II.

Seperti Hungaria dan Slovenia yang menjadi rute migrasi pengungsi menuju Austria dan Jerman, Bulgaria juga mendirikan pagar di perbatasannya demi mengontrol angka pengungsi yang masuk.

Laporan Oxfam ini menyebut bahwa mayoritas dugaan kekerasan itu terjadi di pusat penampungan di Bulgaria, yang berbatasan dengan Turki di selatan, dan dengan Serbia di sebelah barat daya.

"Dua pria Afghanistan mengaku petugas kepolisian (Bulgaria) telah menembak mereka... melukai dua orang," tulis laporan itu, dilansir dari Reuters.

"Sekitar 10 orang informan juga menyaksikan petugas kepolisian menodongkan pistol ke kepala seorang pengungsi .... Polisi menangkap, memukuli, mengambil makanan, air, dan barang-barang berharga mereka," Oxfam menambahkan.

Oktober lalu, seorang pengungsi asal Afghanistan tewas ditembak dekat perbatasan Bulgaria dengan Turki dan peristiwa itu pun mendapat kecaman PBB.

Nikolima Milic dari pusat pengungsi Beograd mengatakan, mereka juga telah menanyakan pengungsi terkait kondisi di Turki dan Serbia namun pengungsi hanya mengeluh soal perlakuan yang mereka terima di Bulgaria.

Sementara itu, juru bicara badan pengungsi Bulgaria, Avgustina Videva, mengaku belum mendengar informasi apapun tentang dugaan kekerasan yang terjadi.

"Belum ada komplain mengenai penganiayaan yang dilakukan otoritas Bulgaria dari penghuni pusat penampungan," ujar Videva.

Negara itu diperkirakan bakal menerima 15 ribu imigran per akhir tahun ini. (yns)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER