Jakarta, CNN Indonesia -- Pengepungan polisi Belgia di distrik Molenbeek, Brussels pada Senin (16/11) berakhir dengan menangkap satu orang yang tidak dipublikasikan namanya tetapi diduga terkait dengan serangan di Paris. Namun, hingga kini polisi belum berhasil menemukan buronan utama, Salah Abdeslam.
Walikota Molenbeek, Francoise Schepmans menyatakan kepada televisi milik pemerintah Belgia, RTBF bahwa operasi polisi selesai tanpa menimbulkan korban luka, dan berhasil menangkap satu orang tersangka.
Polisi menyatakan operasi itu terkait dengan pencarian salah satu buronan utama serangan Paris, Saleh Abdeslam, 26, warga negara Perancis yang tinggal di Belgia. Polisi sudah mengeluarkan surat penahanan untuk Abdeslam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wartawan Reuters di tempat kejadian menyatakan bahwa tiga komando pasukan khusus mengenakan masker gas memasuki rumah yang dikepung melalui atap. Sekitar 10 hingga 15 menit kemudian, para polisi keluar dari pintu depan. Kendaraan lapis baja juga dalam posisi.
Distrik Molenbeek di Brussels merupakan wilayah miskin, dengan banyak populasi imigran Muslim. Wilayah ini menjadi pusat penyelidikan serangan militan, setelah terungkap bahwa dua dari penyerang Paris pekan lalu telah tinggal di daerah ini.
Sebelum perburuan besar-besaran, Abdeslam sempat ditanyai oleh polisi, tetapi kemudian dibebaskan, hanya beberapa jam setelah berbagai serangan yang diluncurkan secara bersamaan di sejumlah tempat, dan menewaskan 132 orang serta melukai ratusan lainnya.
Lahir di Brussels, Abdeslam digambarkan sebagai pria dengan tinggi 175 cm dan memiliki mata coklat.
Dikutip dari Sky News, Abdeslam dilaporkan membantu logistik dan menyewa mobil Volkswagen Polo berwarna hitam yang digunakan oleh para penyerang bersenjata yang menyerbu gedung konser Bataclan, di mana sebuah konser rock tengah digelar. Sedikitnya 89 orang tewas pada Jumat (13/11).
Abdeslam tampaknya sempat ditanyai oleh petugas polisi pada Sabtu (14/11) pagi ketika polisi meminta mobilnya menepi. Saat itu, Abdeslam membawa tiga orang di dekat perbatasan Belgia.
Polisi kemudian memeriksa kartu identitas Abdeslam, tetapi kemudian membiarkan dia pergi.
Peristiwa itu terjadi hanya beberapa jam setelah pihak berwenang mengidentifikasinya sebagai salah satu tersangka yang diduga sebagai oknum yang menyewa mobil Polo yang ditinggalkan di tempat kejadian serangan itu.
Salah satu saudaranya, Ibrahim Abdeslam, dilaporkan merupakan salah satu pelaku bom bunuh diri dari tujuh serangan terkoordinasi menargetkan enam lokasi di ibu kota Perancis.
Sementara, saudara Abdeslam lainnya yang tidak diungkapkan namanya dilaporkan ditangkap di Belgia dan sempat diinterogiasi oleh polisi sebelum dibebaskan.
(ama)