Demi Keamanan, KBRI di AS Tidak Lagi Gelar Shalat Jumat

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Senin, 23 Nov 2015 09:02 WIB
Berdasarkan rekomendasi keamanan dari pemerintah setempat, KBRI meniadakan berbagai aktivitas masyarakat di gedung Kedutaan, termasuk shalat Jumat.
Berdasarkan rekomendasi keamanan dari pemerintah setempat, KBRI meniadakan berbagai aktivitas masyarakat di gedung Kedutaan, termasuk shalat Jumat. (Wikipedia)
Washington, CNN Indonesia -- Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, Amerika Serikat, mengurangi berbagai aktivitas masyarakat di dalam gedung kedutaan, termasuk tidak lagi mengadakan shalat Jumat di dalamnya. Hal ini dilakukan demi alasan keamanan KBRI dan para staf, berdasarkan rekomendasi dari pemerintah lokal.

Langkah ini disampaikan KBRI dalam sebuah surat pemberitahuan tertanggal 20 November 2015 yang diunggah di media sosial. Dalam surat tersebut dikatakan bahwa KBRI atas imbauan dari aparat akhirnya mengambil langkah-langkah demi meningkatkan keamanan.

Langkah pertama adalah mengurangi semua aktivitas non-resmi yang melibatkan banyak orang di KBRI, demi menjaga keamanan. Kedua, KBRI akan meniadakan pagelaran seni, pelajaran gamelan dan bahasa Indonesia untuk sementara. Ketiga, meniadakan shalat Jumat yang biasanya digelar di KBRI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedutaan tidak akan lagi menyelenggarakan shalat Jumat bagi seluruh jemaah, saudara-saudari Muslim di Kedutaan. Hari ini adalah hari terakhir Kedutaan mengadakan dan membuka akses bagi saudara-saudari Muslim untuk shalat Jumat," tulis pengumuman KBRI.

Keamanan di negara-negara Barat memang tengah ditingkatkan menyusul ancaman teror pasca penembakan di Paris, Perancis, yang menewaskan 137 orang. Amerika Serikat merupakan pemimpin koalisi serangan Barat atas kelompok bersenjata ISIS di Suriah dan Irak. Negara Barat khawatir ancaman serangan balasan dari para simpatisan ISIS yang teradikalisasi dari sosial media dan internet.

Pejabat Indonesia di Washington yang enggan disebut namanya membenarkan adanya surat tersebut. Namun dia mengatakan, alasan pengurangan kegiatan di KBRI, termasuk peniadaan shalat Jumat, bukan hanya karena alasan keamanan, tapi juga karena akan dilakukan renovasi lantaran gedung yang sudah tua.

Gedung KBRI atau yang disebut dengan Walsh-McLean House dibangun mulai tahun 1901. Bangunan dengan 50 ruangan ini masuk dalam kategori bersejarah dan dilindungi di AS.

Selain itu, pihak KBRI ingin mengembalikan fungsi gedung itu sebagai kantor, bukan sebagai masjid. KBRI juga akan meninjau kembali sisi keamanan dari kantor perwakilan mereka.

"Dari segi keamanan, KBRI memang termasuk kedutaan yang tingkat keamanannya perlu lebih ditingkatkan lagi. Kami akan meninjau kembali tingkat keamanan apa yang cocok untuk ke depannya. Intinya, kami ingin mengembalikan fungsi KBRI sebagai kantor," kata dia saat dihubungi CNN Indonesia, Senin (23/11).

Dia mengatakan, shalat Jumat biasanya dilakukan di ruang Presiden di KBRI yang bisa menampung hingga 100 orang. Setiap Jumat, KBRI didatangi umat Muslim dari berbagai negara di Washington untuk beribadah.

KBRI, lanjut dia, berharap warga Muslim bisa memanfaatkan masjid Imaam Center di Silver Spring, sekitar 11 kilometer atau 20 menit berkendara dari KBRI untuk melaksanakan shalat Jumat. Masjid ini dibangun atas hibah dari pemerintah Indonesia dan diresmikan tahun lalu.

"Sebenarnya bukan menutup untuk shalat Jumat, tapi mengembalikan fungsinya sebagai kantor. Dan untuk jemaah, kita tekankan untuk beribadah di Imaam Center," ujar sumber CNN Indonesia lagi. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER