Brussels, CNN Indonesia -- Tentara berjaga-jaga di jalanan Brussel di hari ketiga penutupan kota itu, sementara pencarian tersangka dalang penyerangan berdarah di Paris memasuki hari ke-10.
Pihak berwenang Belgia masih memperingatkan kemungkinan terjadi serangan seperti di Paris di negara itu.
Metro, museum dan sekolah-sekolah serta toko serta bioskop di kota Brussels masih tutup pada Senin (23/11). Sebagian besar staf di ibukota Uni Eropa ini memutuskan untuk bekerja dari rumah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu kendaraan lapis baja militer dikerahkan di dekat pohon Natal yang didirikan di Grand Palace, Brussels.
Namun, Menteri Dalam Negeri Jan Jambon mengatakan kepada radio RTL bahwa ibukota Belgia ini belum benar-benar lumpuh.
“Selain penutupan metro dan sekolah, kehidupan di Brussels masih berjalan normal. Kantor-kantor publik masih buka hari ini, banyak perusahaan pun tetap buka,” kata Jambon pada Senin (23/11) pagi.
Perdana Menteri Charles Michel mengatakan kota berpenduduk 12 juta ini masih dalam keadaan waspada dengan ancaman keamanan tertinggi, yang berarti ancaman serangan yang ada “serius dan segera terjadi”.
“Yang kami takutkan adalah serangan yang sama dengan di Paris, dimana sejumlah individu kemungkinan melakukan sejumlah serangan di beberapa tempat secara bersamaan,” ujar Charles Michel dalam jumpa pers.
Pihak berwajib akan mengkaji situasi di kota ini pada Senin siang.
Belgium menjadi pusat penyelidikan serangan di Paris yang menewaskan 129 orang setelah badan-badan penegak hukum mengatakan dua pelaku bom bunuh diri pernah tinggal di negara itu.
Abdeslam, tersangka utama, sempat pulang ke Brussel sesaat setelah serangan di Paris itu.
(reuters/yns)