Tahun 2015 Terpanas dalam Sejarah

Melodya Apriliana | CNN Indonesia
Kamis, 26 Nov 2015 19:47 WIB
Organisasi Meteologi Dunia mengatakan 2015 menjadi tahun terpanas sepanjang sejarah, dengan cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.
WMO mengatakan suhu rata-rata bumi tahun ini lebih tinggi satu derajat celcius ketimbang era praindustri. (Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemanasan global akibat aktivitas manusia, ditambah iklim kering El Nino di kawasan Pasifik yang melanda bumi nampaknya menjadikan tahun 2015 sebagai yang terpanas, menurut Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).

Dilansir oleh Telegraph pada Kamis (26/11), WMO mengatakan suhu rata-rata bumi tahun ini lebih tinggi satu derajat celcius ketimbang era praindustri. Perubahan suhu tersebut tak pelak merupakan kabar buruk bagi planet ini.

Berdasarkan analisis lima tahunan, tahun 2011-2015 adalah periode yang terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah, dengan segala peristiwa cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kondisi iklim global tahun 2015 akan jadi bersejarah karena beberapa hal,” kata Sekretaris Jenderal WMO, Michael Jarraud. “Tingkat gas rumah kaca di atmosfer telah mencapai rekor baru. Di belahan bumi utara pada musim semi tahun ini, konsentrasi rata-rata global tiga bulanan karbon dioksida melewati batas 400 ppm untuk pertama kalinya."

"Dengan suhu permukaan laut yang juga berada di tingkat tertinggi yang pernah ada, tahun 2015 nampaknya merupakan tahun terpanas dalam sejarah. Suhu bumi mungkin akan melewati satu derajat celcius,” ia menambahkan.

Jarraud menambahkan bahwa iklim El Nino yang dahsyat tahun ini lah yang memicu panas tak terkira pada Oktober lalu, dan kini tengah mempengaruhi pola cuaca di berbagai belahan bumi.

"Keseluruhan dampak El Nino diperkirakan akan berlanjut sampai 2016," ujarnya.

Peringatan WMO muncul menjelang Konferensi Perubahan Iklim PBB pada akhir bulan ini. Di Paris, Perancis, nanti para pemimpin dunia bakal menyepakati langkah-langkah terkait peningkatan suhu bumi.

Dalam pernyataan WMO untuk pertemuan tingkat global itu, Jarraud mendesak pemerintah dunia untuk bertindak mengatasi perubahan iklim.

"Emisi gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim dapat dikontrol. Kita punya pengetahuan dan alat untuk melakukannya. Kita punya pilihan, tetapi generasi penerus tidak,” Jarraud menegaskan. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER