Jakarta, CNN Indonesia -- Penerbangan pesawat Air France dari Mauritius dialihkan dan mendarat darurat di kota Mombasa, Kenya menyusul ditemukannya sebuah perangkat mencurigakan yang diduga mengandung bahan peledak ditemukan di toilet pesawat tersebyt,
Kepala polisi Kenya, Inspektur Jenderal Joseph Boinnet menyatakan lewat akun Twitter miliknya pada Minggu (20/12) bahwa pesawat bertipe Boeing 777 tengah menuju ke Paris dan membawa 459 penumpang dan 14 awak. Pesawar kemudian harus mendarat di Bandara Internasional Moi pada 00:37 Minggu dini hari waktu setempat.
Seluruh penumpang dan awak pesawat telah dievakuasi dan dinyatakan dalam kondisi aman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penjinak bom dari Angkatan Laut dan Direktorat Investigasi Kriminal (DCI) telah mengamankan perangkat tersebut dan tengah menyelidiki apakah alat tersebut mengandung bahan peledak," kata Boinnet.
Sementara maskapai Air France menyatakan bahwa pendaratan darurat dilakukan sebagai upaya pencegahan dan untuk mengevakuasi seluruh penumpang dan awak.
"Mereka dilayani dan ditampung oleh staf dari bandara Mombasa. Proses penyelidikan sedang berlangsung dan dipimpin oleh pihak berwenang untuk mengidentifikasi sumber ancaman," bunyi pernyataan dari maskapai Air France.
Perusahaan penerbangan itu memaparkan pihaknya sedang berupaya untuk menerbangkan para penumpang dari Mombasa ke tujuan mereka, yaitu Paris.
"Penerbangan Mombasa-Paris dijadwalkan lepas landas pada sore hari Minggu, 20 Desember" ujarnya.
Otoritas Penerbangan Sipil Kenya mengkonfirmasi melalui akun Twitter bahwa sejumlah penerbangan komersil lain di bandara Mombasa terganggu karena adanya pendaratan darurat pesawat Air France tersebut.
(ama)