Jakarta, CNN Indonesia -- Doa Natal Presiden Barack Obama dan istrinya, Michelle Obama, terbilang mulia. Tidak mengharap kado pribadi, ia justru mendoakan umat Kristen yang tertekan. Itu disampaikan Obama pada Rabu (23/12), dilansir Reuters.
Harapan Obama itu terucap mengingat fakta bahwa ISIS masih menguasai beberapa wilayah. Artinya, umat Kristen di beberapa wilayan itu harus menekan keinginan mereka merayakan Natal besar-besaran dan penuh euforia.
"Di beberapa area Timur Tengah di mana lonceng gereja terus bergaung selama berabad-abad ketika Natal tiba, tahun ini akan senyap," kata Obama dalam pernyataan resmi yang dirilis oleh Gedung Putih, Rabu (23/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia melanjutkan, "Keheningan ini menjadi saksi tragisnya kekejaman brutal yang dilakukan ISIL [sebutan lain ISIS] terhadap masyarakat."
Obama sendiri akan menghabiskan Natal-nya bersama keluarga di Hawaii. Meski begitu, ia tetap sadar bahwa "banyak saudara kita yang tidak bisa menikmati hak-haknya untuk merayakan Natal secara terbuka."
Ia mengaku bisa merasakan dalam pikiran dan hatinya, bagaimana kondisi mereka yang terusir dari tanahnya sendiri oleh kekejaman ISIS.
Dalam pernyataannya, Obama juga mengutip salah satu lagu Natal. "
The Wrong shall fail, The Right prevail, With peace on earth, good-will to men [Yang salah harus kalah, yang benar harus menang, dengan perdamaian di bumi, itikad baik bagi para manusia]."
Obama baru saja mendapat kritik dari orang-orang Republik dalam kongres karena dinilai terlalu lembek terhadap imigran yang melarikan diri dari ancaman ISIS di negaranya. Kebanyakan dari mereka adalah umat Muslim.
Salah satu kandidat presiden dari partai itu, Senator Ted Cruz mengusulkan agar hanya pengungsi beragama Kristen yang bisa diterima di Amerika Serikat. Menurutnya, imigran Kristen tidak terlalu menjadi ancaman bagi AS, sebagaimana status imigran Muslim.
Namun, usul Cruz ditolak Gedung Putih.
(rsa)