Jakarta, CNN Indonesia -- Korut menegaskan akan terus memperkuat program nuklir guna melindungi negaranya dari kebijakan berbahaya Amerika Serikat.
Lewat pernyataan yang dirilis pada Rabu (6/1) usai melakukan uji coba nuklir keempatnya, kantor berita Korea Utara mengatakan bahwa Korut tidak akan menghentikan program nuklir selama AS terus memelihara "agresi" mereka.
Korut juga menyatakan akan bersikap sebagai negara nuklir yang bertanggung jawab dan berjanji tidak akan menggunakan nuklir kecuali kedaulatan mereka terganggu. Korut juga mengatakan tak akan mentransfer kemampuan nuklir mereka ke pihak lain.
Guncangan berkekuatan 5,1 SR terjadi sekitar 19 kilometer sebelah timur-timur laut dari Sungjibaegam, dekat dengan fasilitas nuklir Korut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Guncangan terdeteksi oleh Badan Geologi Amerika Serikat, USGS dan badan meterologi Korea Selatan, serta Jepang.
Respons keras negara tetanggaKorea Selatan mengatakan akan melakukan semua tindakan yang memungkinkan, termasuk untuk mendorong sanksi dari PBB, demi memastikan Pyongyang membayar atas uji coba nuklir ini.
"Pemerintah kami sangat mengutuk Korea Utara yang tidak mengindahkan peringatan dari kami dan masyarakat internasional dan terus melakukan uji coba nuklir, yang jelas melanggar resolusi PBB," ujar Cho Tae-yong, pejabat keamanan senior di kantor kepresidenan Korsel.
Korea Utara saat ini sudah berada di bawah sanksi PBB, Uni Eropa, dan AS, terkait uji coba misil dan nuklir yang dilakukan.
Sebelum ini, Korut sudah melakukan tiga kali uji coba nuklir; pada 2006, 2009 dan 2013—semuanya dilakukan di Punggye-ri, yang berada di dekat lokasi guncangan pada hari ini.
Sementara itu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa negaranya akan merespons keras uji coba nuklir Korut karena mengancam keamanan Jepang.
Abe mengatakan negaranya tidak akan mentoleransi uji coba nuklir yang dilakukan Korut.
(stu)