Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor kejaksaan keuangan Perancis mengumumkan penyelidikan awal terhadap pemimpin partai sayap kanan, Marine Le Pen dan ayahnya, Jean-Marie Le Pen, atas kecurigaan salah menghitung kekayaan mereka.
Lembaga Perancis yang bertugas menyediakan transparansi publik mengajukan kasus ini pada Desember lalu untuk melawan keluarga Le Pen, dan menilai Le Pen mengurangi jumlah kekayaan mereka yang miliki pada 2014 dalam laporan kekayaan untuk publik.
Dikutip dari
The Independent, Marine dan Jean-Marie dikabarkan mengurangi jumlah kekayaan mereka hingga 60 persen dari jumlah yang sebenarnya, dalam laporan publik pada 2014 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para penyidik menyatakan mereka "sangat ragu" soal "ketepatan dan ketulusan" ayah dan putri ini dalam laporan harta kekayaan mereka. Menurut berbagai laporan, Jean-Marie Le Pen diduga mengurangi jumlah kekayaannya hingga 1 juta euro, atau sekitar Rp14 miliar dalam laporan harta kekayaannya. Sedangkan, Marine Le Pen diduga mengurangi "beberapa ratus ribu" euro.
Jika klaim ini benar, baik Marine maupun Jean-Marie Le Pen bisa dilarang berpolitik selama satu dekade. Secara teori, dia juga bisa dipenjara. Hal ini tentu saja akan mengubah percaturan politik Perancis dan perkiraan pemilu presiden yang akan dilangsungkan pada 2017 mendatang.
Marine Le Pen dan Jean-Marie telah menolak tuduah tersebut. Marie telah mengajukan banding ke Dewan Negara, badan administratif tertinggi di Perancis, tapi banding Le Pen ditolak.
"Setelah menganalisis, jaksa keuangan nasional memutuskan hari ini untuk memulai penyelidikan awal," kata bunyi pernyataan dari kantor kejaksaan keuangan Perancis, pada Kamis (7/1).
"Penyelidikan ini pada mulanya ditargetkan ke Jean-Marie Le Pen. Ruang lingkup penyelidikan kini diperluas karena interpretasi yang keliru dari kekayaan Marine Le Pen," bunyi pernyataan tersebut.
Jean-Marie Le Pen merupakan salah pendiri kelompok sayap kanan, Front Nasional. Dia dikeluarkan dari partai ini tahun lalu oleh putrinya sendiri, Marine, setelah meluncurkan beberapa pernyataan kontroversial.
Jean-Marie juga diduga melakukan penipuan pajak, pencucian uang dan misrepresentasi kekayaan kepada pihak berwenang.
Front Nasional dikenal sebagai partai sayap kanan yang anti-imigran. Partai ini kerap meluncurkan komentar kontroversial yang menuai kecaman publik. Namun, sejak arus imigran membanjiri Benua Biru pada tahun lalu, posisi FN dalam percaturan politik Perancis diperkirakan akan menguat.
Hasil jajak pendapat putaran pertama di Perancis menunjukkan Front Nasional memimpin, terutama di desa dan di kota-kota terpencil Perancis.
Sementara di kota-kota besar, warga memilih agar FN tidak berkuasa, namun juga terpecah, antara mereka yang mendukung kelompok beraliran kanan ini dengan mereka yang menolaknya.
(ama/stu)