UNICEF Konfirmasi Malnutrisi di Madaya

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jan 2016 17:51 WIB
UNICEF mengkonfirmasi kasus malnutrisi pada anak-anak di kota Madaya, kota yang terkepung ranjau darat oleh pasukan pro-pemerintah di Suriah.
Dari 25 anak yang berusia di bawah lima tahun yang diperiksa oleh staf UNICEF dan WHO, sebanyak 22 di antaranya menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi dengan tingkat sedang sampai parah. (Reuters/Handout via Social Media Website)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga PBB yang menangani perlindungan anak, UNICEF mengkonfirmasi kasus malnutrisi pada anak-anak di kota Madaya, kota yang terkepung ranjau darat di Suriah hingga bala bantuan akhirnya berhasil masuk dan tersampaikan untuk ribuan warga di kota ini pada pekan ini.

"UNICEF... dapat mengkonfirmasi bahwa terdapat sejumlah kasus malnutrisi yang parah di antara anak-anak," bunyi pernyataan UNICEF, setelah PBB dan Palang Merah berhasil memasuki kota tersebut pada Senin (11/1) dan Kamis (15/1) untuk memberikan bantuan. Sebelumnya, terkahir kali bantuan berhasil memasuki kota ini adalah pada Oktober lalu.

Puluhan kematian terjadi akibat kelaparan dan telah dilaporkan oleh sejumlah kelompok pemantau perang Suriah, dokter setempat, dan lembaga bantuan lokal dari Madaya yang dikepung oleh pasukan pro-pemerintah Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 25 anak yang berusia di bawah lima tahun yang diperiksa oleh staf UNICEF dan WHO, sebanyak 22 di antaranya menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi dengan tingkat "sedang sampai parah."

Staf UNICEF juga mengaku menyaksikan kematian seorang anak penderita gizi buruk berusia 16 tahun.

Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon pada Kamis (14/1) menyatakan pihak yang bertikai Suriah, khususnya pemerintah, melakukan "tindakan mengerikan." Ban juga mengecam situasi kelaparan sebagai senjata perang dalam konflik saudara yang berlangsung hampir lima tahun ini.

PBB menyatakan terdapat sekitar 450 ribu orang terjebak di sekitar 15 lokasi pengepungan di Suriah, termasuk di sejumlah daerah yang dikuasai oleh pemerintah, ISIS dan sejumlah kelompok pemberontak lainnya.

Pengiriman bantuan ke Madaya merupakan bagian dari kesepakatan antara sejumlah kelompok yang bertikai, termasuk pengiriman bantuan secara simultan kepada ribuan orang di dua desa di wilayah barat laut Suriah yang dikelilingi oleh pejuang dari kelompok pemberontak.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER