Australia Selidiki 800 Pengemplang Pajak dalam Bocoran Panama

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 04 Apr 2016 14:45 WIB
Penyelidikan yang diumumkan pada Senin (4/4) ini dilakukan menyusul bocornya lebih dari 11,5 juta dokumen dari firma hukum Mossack Fonseca asal Panama.
Ilustrasi (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor Pajak Australia, ATO, tengah menyelidiki lebih dari 800 konglomerat yang merupakan klien perusahaan Panama atas dugaan penggelapan pajak.

Dikutip Reuters, penyelidikan yang diumumkan pada Senin (4/4) ini dilakukan menyusul bocornya lebih dari 11,5 juta dokumen dari perusahaan Mossack Fonseca asal Panama, mengungkapkan kekayaan yang tersembunyi dari para tokoh dan pemimpin dunia.

Dokumen ini adalah pusat dari penyelidikan yang dipublikasikan pada Minggu (3/4) oleh International Consortium of Investigative Journalists, ICIJ, koran Jerman Suddeutsche Zeitung dan lebih dari 100 grup media di seluruh dunia.
Bocoran Panama atau Panama Papers ini mencakup berkas-berkas klien Mossack Fonseca, firma hukum yang memiliki cabang di 35 negara, selama hampir 40 tahun, dari 1977 hingga Desember tahun lalu, dalam fail digital sebesar 2,6 terabit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokumen itu menunjukkan aktivitas mencurigakan dari pemimpin dan tokoh dunia serta kolega mereka, seperti Vladimir Putin, Bashar al-Assad, Xi Jinping, Najib Razak hingga Lionel Messir. Beberapa perusahaan bentukan mereka di beberapa negara kecil dicurigai digunakan untuk pencucian uang, perdagangan senjata, narkotika dan penggelapan pajak.

"Saat ini kami telah mengidentifikasi lebih dari 800 orang pembayar pajak dan mendapatkan kaitan 120 di antara mereka dengan layanan jasa asosiasi offshore di Hong Kong," ujar ATO dalam pernyataannya kepada Reuters.

Wakil Komisaris ATO Michael Cranston mengatakan mereka bekerja sama dengan Polisi Federal Australia, Komisi Kriminal Australia dan regulator anti-pencucian uang AUSTRAC untuk melakukan pemeriksaan terhadap bocoran dokumen Panama.

"Pesannya jelas--para pembayar pajak tidak bisa mengandalkan agar kesepakatan rahasia ini tetap menjadi rahasia dan kami akan bertindak sesuai dengan informasi yang ada pada kami," kata Cranston.

Dari 800 individu yang diselidiki, sebagian di antaranya telah masuk dalam penyelidikan penggelapan pajak dan melapor diri ke ATO di bawah program DO IT, Disclose Offshore Income Today, atau pelaporan mandiri pendapatan dari luar negeri, untuk menghindari pinalti dan dakwaan kriminal pada akhir 2014.
Selain Australia, kantor pajak Selandia Baru juga tengah menyelidiki para pembayar pajak di negaranya yang berurusan dengan Mossack Fonseca.

John Nash, manajer strategis dari kantor pajak departemen Inland Revenue Selandia Baru mengatakan mereka tengah bekerja sama dengan mitra pajak untuk menyelidiki kasus ini.

"Tengah dilakukan program untuk mengungkapkan siapa yang memiliki kesepakatan ilegal di luar negeri dan tidak memenuhi kewajiban pajak mereka," kata Nash.

Dia menyerukan warga Selandia Baru yang terlibat dalam kasus ini untuk melaporkan diri secara sukarela, "daripada harus menghadapi tindakan tegas jika ketahukan menggelapkan atau mengemplang pajak." (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER