Iran Akan Kirim Tim ke Saudi untuk Bahas Persiapan Haji

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 07 Apr 2016 08:40 WIB
Iran berencana mengirim delegasi ke Arab Saudi untuk membahas pengaturan baru terkait pelaksanaan ibadah haji di Mekah.
Dua insiden besar terjadi pada pelaksanaan haji tahun lalu, yakni jatuhnya crane besar di Masjidil Haram dan jemaah haji terinjak-injak saat melempar jumrah di Mina. (Reuters/Muhammad Hamed)
Jakarta, CNN Indonesia -- Iran berencana mengirim delegasi ke Arab Saudi untuk membahas pengaturan baru terkait pelaksanaan ibadah haji di Mekah. Kunjungan tim dari Iran ini akan menjadi kunjungan pertama Iran ke Saudi setelah kedua rival di kawasan Timur Tengah ini memutuskan hubungan diplomatik pada Januari lalu.

Kepala organisasi haji Iran, Saeed Ohadi pada Rabu (6/4) menyatakan kepada kantor berita Iran, IRNA bahwa pihak berwenang Saudi mengundang Teheran untuk mengirim delegasinya ke Riyadh pada 14 April mendatang demi membahas persiapan haji tahun ini yang akan dimulai bulan September mendatang.

Ohadi menyatakan bahwa anggota delegasi Iran masih menunggu visa mereka dan berhadap dapat bertemu dengan Menteri Haji Saudi.
"Nasib haji tahun ini akan diputuskan dalam pertemuan ini," kata Ohadi, dikutip dari kantor berita Iran lainnya, Tasnim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pejabat Saudi hingga kini belum memberikan komentar terkait rencana ini.

Kunjungan tim Iran kali ini menyusul dua insiden besar pada pelaksanaan haji tahun lalu, yakni jatuhnya crane besar di Masjidil Haram dan jemaah haji terinjak-injak saat melempar jumrah di Mina. Kedua insiden menyebabkan total ribuan korban jiwa.

Sebagian besar korban yang tewas dalam insiden di Mina adalah warga negara Iran, membuat hubungan Iran dan Saudi memburuk.

Arab Saudi menghadapi kritik keras dalam menangani dua insiden ini. Dalam catatan Reuters, terdapat 2.070 orang tewas dalam pelaksanaan haji tahun lalu.
Namun, otoritas Saudi merilis bahwa angka resmi korban tewas berjumlah 769 orang tewas dan korban luka sebanyak 934 terluka. Jumlah korban ini dirilis dua hari setelah insiden Mina, dan tidak diperbarui hingga kini.

Raja Saudi, Salman memerintahkan penyelidikan untuk menemukan penyebab insiden di Mina. Dugaan sementara adalah karena dua kelompok peziarah berjalan berlawanan arah di persimpangan jalan di sebuah tenda pada rute melempar jumrah.

Lebih dari enam bulan setelah insiden ini, tidak ada hasil penyelidikan resmi yang dirilis Saudi.

Para pejabat Iran menuduh Riyadh tak becus menangani insiden ini dan mengeluhkan tertundanya kepulangan 461 jenazah warga Iran yang tewas di Mekah.
Hubungan Saudi-Iran semakin buruk usai eksekusi ulama Syiah terkemuka oleh Saudi. Warga Iran yang murka menyerang dan membakar kantor kedutaan Saudi di Teheran, berujung kepada pemutusan hubungan diplomatik kedua negara oleh Saudi.

Dalam langkah terbaru perang sektarian ini, Saudi berhasil menggalang dukungan negara-negara Teluk Arab untuk menetapkan kelompok Syiah asal Libanon, Hizbullah, sebagai organisasi teroris. Hizbullah merupakan sekutu Iran.

Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Nayef bin Abdulaziz, yang juga menteri dalam negeri dan kepala Komite Haji Agung, bersumpah pada pertemuan komite haji yang baru akan "tegas menangani" setiap upaya yang merusak keamanan pada pelaksanaan ibadah haji. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER