Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Ekuador melancarkan operasi penyelamatan pada Ahad (17/4) waktu setempat setelah lindu terbesar dalam satu dekade yang menewaskan 77 orang, menyebabkan kehancuran di sepanjang pesisir dan membuat banyak orang terperangkap di reruntuhan.
Gempa 7,8 Skala Richter menghantam pesisir Ekuador pada Sabtu malam waktu setempat dan getarannya dirasakan di sepanjang negara-negara yang terletak di pegunungan Andes dengan populasi penduduk 16 juta, menyebabkan kepanikan di ibu kota Quito dan menghancurkan bangunan-bangunan di kota komersial Guayaquil.
Akibat gempa tersebut hampir 600 orang mengalami luka. Gempa paling hebat dirasakan di wilayah barat laut pesisir, termasuk Pedernales, sebuah tempat wisata terkenal bagi turis yang dilengkapi pantai dan pohon-pohon palem di dekat Cojimies. Nyaris tidak ada informasi dari wilayah tersebut karena ketiadaan komunikasi dan kekacauan dalam hal transportasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ada banyak orang terperangkap di pelbagai tempat dan kami mulai melakukan operasi penyelamatan,” kata Wakil Presiden Ekuador Jorge Glas yang mengatakan pada pagi hari sebelum melakukan penerbangan ke wilayah-wilayah terdampak gempa.
Glas mengatakan jumlah korban tewas 77 orang dan 588 terluka bisa bertambah. Pemerintah Ekuador sendiri telah menetapkan status gawat darurat di enam provinsi. “Ada desa-desa yang mengalami kehancuran total,” kata Wali Kota Pedernales, Gabriel Alcivar menambahkan bahwa lusinan dan lusinan orang telah tewas di daerah pedesaan. “Apa yang terjadi di Pedernales adalah sebuah bencana.”
Pejabat Ekuador mengatakan ada 135 gempa susulan di Pedernales. Satu foto di media sosial memperlihatkan sebuah jalan yang telah terkoyak dengan pemandangan mobil di tengah dan orang yang berdiri di belakangnya.
Di Guayaquil, kota terbesar di Ekuador, puing-puing berserakan di jalanan dan sebuah jembatan ambruk menimpa sebuah mobil. “Pemandangannya sangat menakutkan, kami semua takut dan masih berada di jalan karena takut ada gempa susulan,” kata penjaga keamanan di Guayaquil, Fernando Garcia.
Sekitar 13,500 personel keamanan dimobilisasikan untuk menjaga keamanan di sekitar Ekuador, dan pinjaman senilai US$ 600 juta dari peminjam multilateral diaktifkan sebagai dana darurat.
(bag)