Kemenlu Pastikan 45 WNI di Ekuador Selamat dari Gempa

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Minggu, 17 Apr 2016 14:43 WIB
Sejauh ini sudah 77 orang tewas dan berpeluang bertambah akibat gempa berkekuatan 7,8 skala richter (SR) di Ekuador.
Bangunan runtuh akibat gempa berkekuatan 7,8 skala richter (SR) yang mengguncang Ekuador. (Reuters/Patricio Ramos)(REUTERS/Patricio Ramos)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri memastikan seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Ekuador selamat dari bencana gempa.
 
Kepastian itu disampaikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Quito, Ekuador melalui keterangan resmi Direktur Jenderal Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia, Kemenlu, Minggu (17/4).

Reuters mengabarkan, sejauh ini sudah 77 orang tewas dan berpeluang bertambah akibat gempa berkekuatan 7,8 skala richter (SR) di Ekuador. Serangkaian gempa tersebut juga meluluhlantahkan sejumlah gedung serta jembatan di kota Manta dan Guayaquil. Gempa terjadi di pantai tengah Ekuador, dengan pusat gempa berjarak 173 kilometer dari ibukota Ekuador, Quito pada Sabtu (16/4) waktu setempat.


Pemerintah Ekuador telah menyatakan keadaan darurat nasional dan mengeluarkan peringatan tsunami. Evakuasi di daerah pesisir pantai Ekuador terus dilakukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari hasil koordinasi di dapat informasi bahwa sejauh ini tidak ada laporan WNI menjadi korban gempa dan masyarakat Indonesia dilaporkan dalam keadaan baik," jelas KBRI Quito dalam keterangan resmi Kemenlu.


Berdasarkan data KBRI Quito, jumlah WNI yang berada di Ekuador berjumlah sekitar 45 orang dan sebagian besar tinggal di daerah pegunungan. Dari puluhan WNI tersebut, terdata dua orang WNI yang berprofesi sebagai pelaut yang tinggal di daerah Manta, dekat lokasi gempa.

"KBRI Quito terus mamantau keadaan para WNI dan menghimbau para WNI untuk tetap waspada dan menghindari berpergian ke daerah pesisir pantai Ekuador," himbau KBRI.

KBRI Quito memastikan akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat serta jaringan masyarakat Indonesia di Ekuador untuk memonitor perkembangan situasi pasca gempa.

(ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER